tirto.id - Enam kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) didominasi sektor energi. Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU), di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
"Ya, kebanyakan sektor energi," kata Menteri Jonan.
Enam MoU antarpebisnis tersebut mencakup bidang energi listrik, teknologi informasi, dan energi terbarukan dengan total nilai lebih dari 10 miliar dolar AS.
Perusahaan Indonesia dan AS yang menandatangani perjanjian bisnis tersebut antara lain PLN-Applied Materials, Jababeka Infrastructure-Greenbelt Resources, PLN-Halliburton, PT Dirgantara Indonesia-Honeywell Aerospace, TNI-Lockhead Martin, dan PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)-PowerPhase.
Keenam proyek tersebut telah mulai dikerjakan di Indonesia, termasuk kerja sama TNI AU dan Lockhead Martin dalam pelatihan pilot dan perawatan pesawat tempur F-16 yang bersifat kemitraan publik-swasta.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Pertemuan Bisnis AS-Indonesia yang akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wapres AS Michael Pence.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters mewakili Pemerintah AS menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Selain itu, Menteri Jonan dan Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia juga menyaksikan penganugerahan apresiasi Pemerintah AS untuk kerja sama bisnis yang dinilai sukses antara perusahaan Amerika dan Indonesia, yakni Pemerintah Daerah Samarinda, Kalimantan Timur-NextGen, Ormat-PLN, dan General Electric-PLN.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH