tirto.id - Lembaga survei indikator politik merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 yang dilakukan pada 23 Desember-6 Januari 2024. Dalam simulasi simulasi top of mind, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berada di puncak atas yaitu 41,4%, Anies 23,2% dan Ganjar 20,6%.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 4.560 responden. Dari survei yang dilakukan tersebut, margin of error mencapai 2%.
Guru besar ilmu politik Australian National University, Marcus Miatzener, menuturkan, dari hasil survei tersebut Prabowo akan unggul di Pilpres 2024. Tetapi dia belum bisa memastikan apakah Pilpres akan berjalan satu putaran.
"Kalau kita melihat selisih Prabowo 20% sangat tinggi. Kalau lihat di Amerika atau negara lain, 20% itu selesai. Masih akan berubah kalau 3-4%, tapi kalau 20% selesai. Sulit akan berubah karena trendnya stabil, selisihnya sama dalam beberapa survei lembaga-lembaga survei hasilnya sama," ujar Marcus dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/1/2024).
"Pak Prabowo orang sudah tau semuanya, pelanggaran HAM-nya, kehidupan pribadi, apapun tentang Pak Prabowo. Kelemahannya sudah dibongkar semua, jadi sulit dikatakan diprediksi ada yang dibongkar tentang karya politik yang masyarakat belum tahu," tambah Marcus.
Sementara itu, dia juga menuturkan tidak menutup kemungkinan elektabilitas Prabowo merosot akibat peristiwa besar dalam kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Tidak hanya itu, kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga akan menjadi penentu kemenangan Prabowo.
"Kejadian itu sifatnya dalam bentuk ekonomi yang mampu menurunkan kekuasaan para pemilih Jokowi, seperti kenaikan inflasi dan lain sebagainya," ungkap Marcus.
Lebih lanjut, dia menuturkan, kondisi ekonomi global dalam 4-5 bulan nanti tidak dapat diprediksi. Tetapi, dia menilai jika terjadi putaran kedua itu menjadi momen-momen krusial bagi Prabowo.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin