Menuju konten utama

Kenapa Tidak Boleh Keluar Saat Malam 1 Suro dan Pantangan Lain

Kenapa malam 1 Suro orang tidak boleh keluar rumah dan mitos-mitos lainnya.

Kenapa Tidak Boleh Keluar Saat Malam 1 Suro dan Pantangan Lain
Sejumlah warga menyiapkan sesaji untuk Tradisi Malam 1 Suro di lereng Gunung Merapi, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

tirto.id - Malam 1 Suro jatuh pada 18 Juli 2023, sehingga tahun baru dalam kalender Jawa atau 1 Suro jatuh pada 19 Juli. Untuk memperingati 1 Suro, Indonesia memiliki budaya dan tradisi yang bermacam-macam.

Menurut artikel Yayuk Sri Rahayu berjudul Tradisi Suro Wujud Implementasi Kerukunan di laman Kementerian Agama, ada tiga simbolis dalam tradisi Jawa.

1. Tindakan simbiolis religius yang terbentuk karena pengaruh zaman mitos, atau disebut zaman kebudayaan asli Jawa.

2. Tindakan simbolis religius yang terbentuk karena pengaruh zaman kebudayaan Hindu-Jawa.

3. Tindakan simbiolis religius yang terbentuk karena mitos zaman kebudayaan Hindu-Jawa dan Jawa-Islam.

Gabungan dari tindakan simbolis tersebut menciptakan tradisi dan mitos soal malam 1 Suro yang telah mendarah daging di kalangan masyarakat Jawa.

Mitos Malam 1 Suro Kenapa Tidak Boleh Keluar Rumah

Salah satu mitos malam 1 Suro yang cukup dikenal adalah larangan keluar rumah. Orang yang keluar pada saat malam 1 Suro dipercaya akan mengalami kesialan.

Malam 1 Suro adalah waktu yang dianggap sakral dan memiliki hubungan erat dengan dunia spiritual. Ketika energi spiritual yang kuat mengalir, maka makhluk gaib berkeliaran.

Dengan tidak keluar sendirian, diyakini bahwa kita dapat melindungi diri dari pengaruh negatif atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Malam itu dianggap sebagai hari dimana pintu menuju dimensi gaib terbuka sehingga ada kesempatan untuk berhubungan dengan leluhur.

Salah satu bentuk komunikasi dengan leluhur itu adalah pada malam 1 Suro, orang beramai-ramai mengunjungi tempat-tempat yang dianggap sakral dan keramat.

Dalam penelitian yang dilakukan Zainuddin dalam tulisan berjudul “Tradisi Suro dalam Masyarakat Jawa”, mereka biasanya mereka akan membakar kemenyan, minta kekayaan, minta rezeki minta laris dagangannya, minta cepat naik kariernya, minta segera mendapatkan jodoh.

Pantangan Malam 1 Suro Tradisi Jawa

Selain tidak boleh pergi pada malam 1 Suro, masyarakat juga tidak diperkenankan membakar sampah di malam 1 Suro.

Masyarakat Jawa meyakini, membakar sampah atau membuang barang-barang yang tidak terpakai pada Malam 1 Suro dapat membawa nasib buruk.

Ini berkaitan dengan kepercayaan bahwa api pada malam ini memiliki kekuatan mistis dan bisa mengundang makhluk gaib.

Selain itu, pada malam 2 Suro juga sebaiknya tidak membuka usaha baru atau memulai suatu proyek besar, karena malam ini merupakan waktu untuk merenung, berdoa, dan meminta berkah.

Sama dengan membakar sampah, memotong atau membelah sesuatu dengan benda tajam juga tidak diperbolehkan saat malam 1 Suro karena dipercaya bisa mengundang energi negatif.

Semua mitos itu sangat terkenal dalam tradisi malam 1 Suro sehingga telah dilakukan bertahun-tahun. Namun, semua itu sekali lagi hanya sebuah mitos.

Mitos artinya cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.

Mitos juga bisa berarti cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan pada masa lalu yang memiliki tafsir dan makna tentang kejadian asal usul manusia. Masyarakat juga boleh percaya boleh tidak terhadap mitos yang beredar.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom