Menuju konten utama

Kenapa Paus Fransiskus Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan?

Paus Fransiskus minta mantan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, dibebaskan. Paus Fransiskus serukan upaya untuk mewujudkan perdamaian di Myanmar.

Kenapa Paus Fransiskus Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan?
Paus Fransiskus saat memimpin perayaan ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024). (INDONESIA PAPAL VISIT COMMITEE/ AGUS SUPARTO)

tirto.id - Paus Fransiskus menyerukan pembebasan mantan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Seruan itu disampaikan dalam sebuah perbincangan tertutup dengan para Yesuit di Jakarta baru-baru ini. Lantas, kenapa Paus Fransiskus minta Aung San Suu Kyi dibebaskan?

“Saya meminta pembebasan Aung San Suu Kyi dan menerima putranya di Roma. Saya menawarkan Vatikan untuk menerimanya di wilayah kami,” kata Paus Fransiskus.

Menurut laporan Vatican News, Paus Fransiskus menyampaikan seruannya dalam sebuah kunjungan dengan para Yesuit selama kunjungannya ke Jakarta pada awal Perjalanan Apostolik ke Asia Tenggara dan Oseania pada awal bulan ini.

Media harian Italia, Corriere della Sera, menerbitkan seruan Paus Fransiskus tersebut pada hari Selasa dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Pastor Antonio Spadaro, seorang imam Yesuit yang berbasis di Roma, yang menghadiri pertemuan tersebut. Reuters mewartakan, Pastor Antonio Spadaro menyampaikan tentang apa yang mereka perbincangkan kepada publik atas izin Paus Fransiskus.

Aung San Suu Kyi telah ditahan oleh junta militer, sejak militer menggulingkan pemerintahannya dalam kudeta tahun 2021. Sampai saat ini, tidak jelas di mana perempuan peraih Nobel Perdamaian Dunia itu ditahan.

Setelah penangkapannya, Aung San Suu Kyi dijatuhi hukuman penjara selama 27 tahun. Ia didakwa telah melakukan berbagai kejahatan mulai dari pengkhianatan dan penyuapan hingga pelanggaran undang-undang telekomunikasi dan manajemen bencana.

Para pendukungnya mengatakan bahwa kasus-kasus tersebut bermotif politik untuk menjauhkannya dari sorotan dan melumpuhkan kekuatan pro-demokrasi. Sementara itu, pihak militer bersikukuh bahwa Suu Kyi telah melanggar hukum.

Kenapa Paus Fransiskus Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi?

Penahanan Aung San Suu Kyi membuat perang saudara di Myanmar pada tahun 2021 semakin memburuk. Hingga saat ini, kondisi Myanmar masih bergejolak. Pekan lalu PBB melaporkan bahwa pemerintah militer telah meningkatkan pembunuhan dan penangkapan dalam upaya nyata untuk membungkam para penentang dan merekrut tentara dalam konflik yang meningkat.

Di tengah konflik Myanmar yang tak kunjung berakhir ini, Paus Fransiskus, mengatakan bahwa semua orang tidak boleh hanya diam saja melihat situasi yang terjadi di Myanmar saat ini. Kepala Negara Vatikan itu menyerukan untuk melakukan upaya agar perdamaian di Myanmar segera terwujud.

“Masa depan (Myanmar) haruslah perdamaian yang didasarkan pada penghormatan terhadap martabat dan hak-hak semua orang, pada penghormatan terhadap tatanan demokratis yang memungkinkan setiap orang untuk berkontribusi bagi kebaikan bersama,” ujar Paus Fransiskus.

Menanggapi seruan Paus Fransiskus, putra Aung San Suu Kyi, Kim Aris, mengatakan kepada AFP bahwa ia yakin ibunya akan berterima kasih atas seruan dan tawaran Paus Fransiskus.

“Saya yakin Maymay [ibu] akan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Paus Fransiskus yang telah mendesak junta militer untuk membebaskannya dan usulannya kepada Vatikan untuk memberikan perlindungan kepadanya,” ujarnya.

Namun demikian, ia tidak yakin seruan Paus Fransiskus akan didengarkan oleh pemerintah militer Myanmar. Kim Aris menyebut, pihak militer hingga saat ini masih takut akan pengaruh sang ibu.

“Meskipun demikian, saya ragu bahwa junta akan mempertimbangkan permintaan tersebut, karena mereka tetap takut akan popularitas Maymay [ibu] di antara rakyat Burma, bahkan dari luar negeri.”

Baca juga artikel terkait PAUS FRANSISKUS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra