Menuju konten utama

Kenali Penyakit Diabetes yang Diderita Mus Mulyadi Hingga Meninggal

Mengenal diabetes, penyakit yang diderita Mus Mulyadi hingga tutup usia

Kenali Penyakit Diabetes yang Diderita Mus Mulyadi Hingga Meninggal
Mus Mulyadi. FOTO/wikipedia

tirto.id - Musisi keroncong senior Mus Mulyadi meninggal dunia dalam usia 73 tahun akibat penyakit diabetes yang dideritanya cukup lama hari ini pada Kamis (11/4/2019).

Apa itu diabetes, penyakit yang diderita Mus Mulyadi hingga tutup usia?

Jumlah penyandang diabetes atau diabetesi di Indonesia diperkirakan akan mencapai 21,3 juta di tahun 2030, atau meningkat sebanyak 12,9 juta diabetes hanya dalam waktu 30 tahun.

Sementara, hasil survei World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia tahun 2000 memperlihatkan Indonesia menempati urutan keempat jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia sebanyak 8,4 juta, setelah India 31,7 juta, Cina 20,8 juta dan Amerika Serikat (17,7 juta).

Salah satu jenisnya, diabetes mellitus dipahami sebagai kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena peningkatan kadar glukosa darah, yang terjadi akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.

Mayo Clinic menulis, terdapat beberapa jenis diabetes mellitus yakni tipe satu, tipe dua, tipe lain, dan gestasional (resistensi insulin dengan disfungsi sel beta pada kehamilan).

Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia selain HIV/AIDS, TBC atapun malaria. Meski bukan termasuk dalam penyakit menular seperti TBC tetapi penyakit ini telah menyebabkan 5 juta orang meninggal pada 2015.

Mereka yang menderita diabetes juga akan rentan terserang penyakit jantung, stroke, gangguan pada penglihatan, gagal ginjal dan amputasi bagian tubuh bawah.

Penyebabnya bermacam-macam tergantung jenisnya. Ada diabetes tipe 1, pada tipe ini kondisi pankreas tidak dapat memproduksi insulin karena adanya infeksi virus. Sehingga, untuk bertahan hidup, penderita diabetes bergantung pada pemberian insulin dari luar dengan cara disuntik. Diabetes ini juga disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM).

Penyakit diabetes mellitus tipe satu merupakan penyakit autoimun. Hingga saat ini penyakit tersebut belum diketahui penyebabnya serta bukan merupakan penyakit keturunan.

Pada penderita diabetes tipe satu, sel beta hancur sehingga insulin sedikit atau sama sekali tidak berfungsi. Biasanya diabetes tipe satu menyerang penderita berusia muda, kadar insulin rendah, dan cenderung kurus.

Sementara itu, penderita diabetes tipe dua biasanya diderita pasien usia 40 tahun ke atas, kadar insulin tinggi, dan cenderung gemuk.

Gejala diabetes mellitus di antaranya seperti badan mudah letih, kesemutan pada jari tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan mulai kabur, gairah seks menurun, luka sulit sembuh, dan infeksi berulang.

Komplikasi diabetes antara lain antara lain adalah penyakit jantung koroner, stroke, penyumbatan pembuluh darah, jantung, gangguan fungsi ginjal, pengurangan penglihatan, dan lainnya.

Untuk mencegah diabetes, dapat dilakukan dengan olahraga, pembatasan asupan kalori dan pengurangan berat badan.

Olahraga dan pembatasan kalori berefek positif pada tingkat sensitivitas insulin. Di samping itu, olahraga dan pembatasan kalori bermanfaat positif mengatur keseimbangan glukosa dalam tubuh atau glukoregulasi.

Persoalan pencegahan diabetes menjadi tanggung jawab setiap individu. Untuk memerangi diabetes, setiap orang bisa memulai dengan menjaga pola hidup sehat atau mengonsumsi makanan sehat.

Bisa juga dengan melakukan olahraga serta melakukan pemeriksaan kesehatan atau kadar gula darah secara rutin. Kebiasaan buruk masyarakat umumnya melakukan pemeriksaan setelah diserang penyakit.

Peran perusahaan makanan dan minuman juga sangat dibutuhkan untuk memerangi diabetes. Misalnya seperti pemerintah Inggris yang meminta kepada perusahaan untuk mengurangi kadar gula dalam minuman ringan. Atau kadar gula dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca juga artikel terkait MUSISI MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH