tirto.id - Musisi keroncong senior Mus Mulyadi meninggal dunia hari ini, Kamis (11/4/2019) dalam usia 73 tahun akibat penyakit diabetes yang dideritanya cukup lama.
Berpulangnya penyanyi kelahiran Surabaya, 14 Agustus 1945 ini diketahui dari akun Instagram mantan musisi sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang menyatakan duka cita serta mengaku mengetahui kabarnya dari pemerhati musik Stanley Tulung.
"RIP Mus Mulyadi (Arista Birawa, Favorite Grup), Pionir Pop Keroncong Indonesia.
Selamat jalan sahabat, pahlawan musik Indonesia. Damai dalam pelukan-NYA. (Kabar duka dari Stanley Tulung)," demikian tulis Triawan melalui akun @triawanmunaf, Kamis (11/4/2019).
"Selamat jalan Papa, papa udah ga sakit lagi... maaf in aku yang belum bisa membahagiakan papa, papa sudah bersama Bapa disurga. Amin," tulisnya sambil menyertakan emoji tanda hati.
Mus Mulyadi dikenal sebagai penyanyi keroncong senior Indonesia. Ia bahkan mendapat julukan sebagai si "Buaya Keroncong". Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah".
Almarhum pernah menjadi anggota Favourite Band. Istrinya juga seorang penyanyi, Helen Sparingga, dan adiknya juga menjadi penyanyi pop & jazz Mus Mujiono di era 1980-an.
Mus Mulyadi lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota Surabaya. Ia adalah anak ketiga dari delapan bersaudara dari pasangan Ali Sukarni dan Muslimah. Bakat seninya tumbuh secara otodidak karena pengaruh dalam keluarganya yang memang seniman.
Selamat jalan Mus Mulyadi.
Editor: Agung DH