tirto.id - Kolelitiasis atau yang biasa dikenal sebagai batu empedu merupakan penyakit yang umumnya menyerang kandung empedu, saluran empedu atau bisa terjadi pada keduanya.
Sandra Amelia dalam jurnal berjudul Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaaan pada Pasien Kolelitiasis di Ruang Bedah Lantai 5 RSPAD Gatot Soebroto, menuliskan batu empedu merupakan material atau kristal yang terbentuk di dalam kandung empedu.
Komposisinya terdiri dari campuran kolesterol, pigma empedu, kalsium dan matriks organik. Sementara kandung empedu merupakan kantung yang terletak di bawah hati yang berfungsi mengonsentrasikan dan menyimpan empedu sampai dilepaskan ke dalam usus.
Fungsi empedu adalah sebagai ekskretorik seperti ekskresi bilirubin dan membantu proses pencernaan melalui emulsifikasi lemak oleh garam-garam empedu.
Selain itu, empedu juga membantu proses pencernaan dan penyerapan lemak, juga membantu metabolisme dan membuang limbah dari dalam tubuh, seperti membuang hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Penyebab kolelitiasis hingga kini belum diketahui secara pasti, demikian dilansir dari tulisan Ari Purwanti dengan judul Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Penyakit Cholelitiasis di Ruang Inap RSI Surakarta.
Akan tetapi beberapa faktor predisposisi yang jadi penyebab batu empedu adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu dan infeksi yang terjadi pada kandung empedu serta kolesterol yang berlebihan yang mengendap di dalam kandung empedu tetapi mekanismenya belum diketahui secara pasti.
Kolesterol yang berlebihan mengendap di dalam kandung empedu juga bisa menyebabkan batu empedu. Penyebab lain batu empedu adalah faktor hormonal selama proses kehamilan. Faktor ini dapat dikaitkan dengan lambatnya pengosongan kandung empedu dan merupakan salah satu penyebab insiden kolelitiasis yang tinggi.
Terjadinya infeksi atau radang empedu yang parah juga berperan dalam pembentukan batu empedu. Faktor risiko lainnya yang menyebabkan orang terkena batu empedu adalah faktor usia, jenis kelamin dan berat badan. Orang dengan usia lebih dari 40 tahun akan cenderung terkena batu empedu dibandingkan orang dengan usia yang lebih muda, tulis Sandra Amelia.
Masih dalam jurnal yang sama, di Amerika Serikat, terhitung lebih dari 20 juta orang Amerika dengan batu empedu dan dari hasil otopsi menunjukkan angka kejadian batu empedu paling sedikit 20% pada wanita dan 8% pada laki-laki di atas umur empat puluhan.
Orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi, mempunyai risiko
lebih tinggi menderita kolelitiasis. Sebab, orang yang memiliki IMT tinggi cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh membuat kadar kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi.
Hal ini disebabkan kolesterol merupakan bagian dari lemak, jika kadar kolesterol yang terdapat dalam cairan empedu tinggi maka cairan empedu dapat mengendap dan lama kelamaan menjadi batu atau biasa disebut hipersaturasi cairan empedu.
Editor: Dipna Videlia Putsanra