Menuju konten utama

Bagaimana Hidup Tanpa Kantong Empedu Seperti Rano Karno?

Mengenal masalah kantong empedu dan bagaimana menjalani hidup tanpa kantong empedu

Bagaimana Hidup Tanpa Kantong Empedu Seperti Rano Karno?
Aktor pemeran Doel, Rano Karno bermain gitar saat mempromosikan film Si Doel The Movie 2 di Kantor Berita Antara, Wisma Antara, Jakarta, Jumat (3/5/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

tirto.id - Aktor senior Rano Karno kini tidak memiliki organ empedu di dalam tubuhnya. Empedunya sudah diambil beberapa waktu lalu melalui operasi empedu yang ia pernah jalani.

Oleh karena itu, Rano Karno harus membatasi jenis makanan yang dikonsumsinya, seperti mengurangi makanan bersantan.

Empedu adalah senyawa yang diproduksi oleh hati mencerna lemak, dan membantu tubuh menyerap vitamin dan nutrisi yang larut dalam lemak. Empedu terletak di dalam kantong empedu, organ berbentuk buah pir sepanjang 4 inci yang ditemukan di bawah hati di daerah kanan atas perut.

Infografik SC Hidup Tanpa Kantong Empedu

Infografik SC Hidup Tanpa Kantong Empedu. tirto.id/Fuad

Mengapa empedu beberapa orang harus dilepas?

Dalam kantong empedu yang sehat, proses penyerapan terjadi tanpa rasa sakit. Namun, ketika ada masalah seperti penyumbatan atau berhenti berfungsi dengan benar, rasa sakit dan ketidaknyamanan akan terjadi. Medical News Today menyebut ada bebeberapa masalah umum yang menyebabkan kenapa organ empedu harus diangkat, mulai dari batu empedu hingga infeksi saluran empedu.

1. Batu empedu

Batu empedu adalah massa padat kolesterol atau pigmen yang berbeda-beda ukuran yang muncul akibat kadar lemak dan empedu yang terlalu tinggi sehingga terbentuknya kristal.

Kristal-kristal ini kemudian menyatu dari waktu ke waktu dan berkembang menjadi batu. Choledocholithiasis adalah batu saluran empedu yang sering ditemukan. Kadang-kadang, batu empedu dapat menempel atau terbentuk di saluran empedu. Jika batu terbentuk di dalam saluran itu akan cenderung menyebabkan infeksi.

2. Peradangan kantong empedu atau kolesistitis

Kolesistitis akut terjadi ketika empedu tidak dapat meninggalkan atau tersumbat pada kantong empedu.

Hal ini biasanya terjadi ketika terdapat batu empedu yang menghalangi tabung atau saluran keluar empedu.

Kolesistitis kronis terjadi jika ada serangan akut berulang. Ketika saluran empedu tersumbat, empedu menumpuk. Empedu yang berlebihan mengiritasi kantong empedu, yang kemudian menyebabkan pembengkakan dan infeksi. Seiring waktu, kantong empedu rusak, dan tidak bisa lagi berfungsi sepenuhnya.

3. Kantong empedu berlubang

Jika batu empedu dibiarkan dan tidak diobati, akan dapat menyebabkan kantong empedu berlubang, dengan kata lain, sebuah lubang di dinding organ dapat terus melebar.

Perforasi juga terjadi sebagai komplikasi dari kolesistitis akut. Kerusakan pada dinding kantong empedu ini dapat menyebabkan kebocoran infeksi ke bagian tubuh lain yang menyebabkan infeksi parah yang menyebar luas.

4. Infeksi saluran empedu yang umum

Jika saluran empedu tersumbat, hal lain yang dapat terjadi adalah infeksi. Ini dapat diobati jika diketahui lebih awal. Namun, jika terlambat ia dapat menyebar dan berkembang menjadi infeksi yang parah dan mengancam jiwa.

Gejala Masalah Empedu

Orang yang mengalami masalah empedu akan mengalami beberapa gejala seperti nyeri di bagian tengah atau kanan atas perut, mual atau muntah, demam atau menggigil kedinginan, perubahan gerakan usus, perubahan warna urin yang terlihat lebih gelap padat, dan penyakit kuning.

Pencegahan

Penyebab orang harus mengangkat empedu mereka adalah karena gaya hidup yang tidak sehat.

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) menyatakan bahwa orang-orang berikut memiliki peningkatan risiko batu empedu, yaitu perempuan, orang yang berusia di atas 40 tahun, orang-orang dengan riwayat keluarga yang memiliki batu empedu, orang Amerika asli dan Meksiko, dan individu dengan obesitas.

Jika seseorang masuk dalam kategori yang meningkatkan risiko batu empedu, mereka harus menghindari diet yang mengakibatkan penurunan berat badan drastis, diet tinggi kalori tetapi rendah serat, dan penambahan berat badan berlebih

Bagaimana dengan orang yang sudah tidak memiliki organ empedu?

Healthline menulis, terdapat beberapa gaya hidup yang bisa diterapkan bagi mereka yang sudah menjalani pengangakatan empedu, yaitu:

Batasi asupan lemak

Hindari makanan yang mengandung lebih dari 3 gram lemak dalam satu porsi. Berikan perhatian khusus pada setiap label pada daging olahan, produk susu, saus, dan topping, yang kadang-kadang mengandung lebih banyak lemak daripada yang kita bayangkan seperti gorengan, keripik, cokelat, cream dan sebagainya.

Makanlah secara teratur dalam porsi kecil

Cobalah untuk tidak makan dalam kadar yang besar, karena ini dapat membanjiri saluran pencernaan dan membuat hati Anda tidak menghasilkan cukup empedu untuk secara efektif untuk mencerna makanan dalam jumlah besar.

Aturlah sekitar enam kali makan yang mengandung 300-400 kalori sekaligus. Cobalah untuk memasukkan daging tanpa lemak, seperti ikan atau ayam tanpa kulit, atau sumber protein lain yang tidak diproses. Anda juga dapat menambahkan buah dan sayuran.

Batasi asupan serat Anda

Cobalah membatasi asupan makanan tinggi serat seperti Brokoli, kol, kubis, kacang polong, kacang-kacangan, dan lainnya.

Batasi kafein

Kafein yang bersumber dari hal-hal seperti teh, kopi, atau minuman ringan juga dapat meningkatkan gas, sakit perut, dan kembung setelah kandung empedu dikeluarkan.

Kafein meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat membuat perut Anda kosong lebih cepat dari biasanya. Tanpa empedu yang cukup terkonsentrasi untuk membantu memecah isi lambung menuju usus, permasalahan kandung empedu akan menjadi bertambah buruk.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN PENCERNAAN atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Febriansyah
Editor: Yulaika Ramadhani