tirto.id - Aneurisma aorta adalah gangguan kesehatan yang ditandai oleh adanya penggelembungan pada pembuluh darah aorta.
Aneurisma, menurut laman Kementerian Kesehatan, berasal dari bahasa Yunani aneurisma. Arti aneurisma adalah dilatasi atau pelebaran.
Sementara, aorta merupakan pembuluh darah utama dalam tubuh manusia. Aorta berfungsi mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Ketika Anda mengalami aneurisma aorta, dinding aorta yang seharusnya tebal itu justru melemah. Akibatnya, dinding aorta tidak dapat menahan tekanan darah di dalamnya. Terjadilah penggelembungan, baik itu di bagian perut, dada, atau keduanya.
Penyebab Aneurisma Aorta
Dikutip Cleveland Clinic, bila Anda mengalami aneurisma aorta, penyebab pastinya seringkali tidak diketahui.
Namun, secara umum, kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal berikut ini:
- Mengidap Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah
- Mengalami peradangan pada arteri
- Memiliki kondisi bawaan, terutama kondisi yang mempengaruhi jaringan ikat, seperti sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos
- Mengalami cedera pada aorta
- Mengalami infeksi, seperti sifilis
Gejala Aneurisma Aorta
Dalam banyak kasus, aneurisma aorta tidak menimbulkan gejala apa pun, oleh karena itu, banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita aneurisma aorta.
Sejumlah gejala penyakit ini baru muncul ketika aneurisma pecah. Gejala yang muncul bila aneurisma pecah di antaranya adalah:
- Pusing atau kepala terasa sangat ringan
- Jantung berdetak sangat cepat
- Tiba-tiba dada terasa nyeri parah, atau nyeri pada perut, atau nyeri pada punggung
Saat aneurisma aorta tumbuh, Anda mungkin akan melihat sejumlah gejala semacam ini:
- Anda sering kesulitan bernapas atau sesak napas
- Anda sering merasa kenyang, bahkan setelah makan dalam porsi kecil
- Anda merasakan nyeri, tepat di mana aneurisma itu tumbuh, bisa di leher, punggung, dada, atau perut
- Anda merasa sakit atau merasa kesulitan ketika menelan
- Anda mengalami pembengkakan lengan, leher, atau wajah
Pengobatan Penyakit Aneurisma Aorta
Pengobatan pada aneurisma aorta, hanya bertujuan untuk mencegah aneurisma semakin membesar. Termasuk mencegah aneurisma pecah.
Jika aneurisma masih berukuran kecil dan Anda tidak merasakan apapun, Anda masih tetap wajib melakukan kontrol rutin. Tujuannya adalah agar perkembangan aneurisma dapat terus dimonitor.
Untuk mencegah pecahnya aorta, ada beberapa obat-obatan yang bisa dikonsumsi, seperti:
- Obat golongan statin. Obat ini berfungsi sebagai penurun kadar kolesterol. Selain itu untuk mengurangi risiko terjadinya penyumbatan aorta akibat aterosklerosis.
- Obat penghambat beta atau beta blocker. Obat ini berfungsi menurunkan tekanan darah. Caranya dengan memperlambat denyut jantung.
- Obat penghambat reseptor angiotensin 2 (ARB). Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah jika beta blocker tidak bekerja efektif. Obat ini sering direkomendasikan untuk penderita sindrom Marfan.
- Bila penggelembungan atau aneurisma sudah lebih dari 5,5 cm.
- Bila Anda yang memiliki riwayat diseksi aorta atau sindrom Marfan dalam keluarga, walaupun aneurisma Anda masih berukuran kecil.
- Bila aneurisma sudah pecah atau robek.
- Bedah terbuka, dengan cara membuang bagian aorta yang menggelembung dan menggantinya dengan pembuluh darah yang baru.
- Bedah endovascular, dilakukan dengan cara memasang stent atau ring di bagian aneurisma dengan menggunakan kateter. Stent berfungsi menguatkan aorta sehingga dapat mencegah pecahnya aorta.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno