tirto.id - Peratalan yang digunakan dalam proses pengawetan makanan terdiri dari kitchen utensils dan kitchen equipment.
Kehadiran produk makanan awetan membuat banyak orang dengan mudah mengakses bahan pangan yang siap konsumsi.
Di samping itu, makanan awetan memiliki daya tahan yang lebih lama. Dengan demikian, produk ini dapat disimpan sebagai stok untuk dikonsumsi ketika dibutuhkan.
Menurut modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X (2020), produk makanan awetan memiliki pengertian sebagai produk makanan dan minuman yang telah mengalami proses pengolahan sehingga memiliki keawetan lebih tinggi.
Kendati memiliki unsur kata "awetan", tidak lantas kandungan di dalamnya ditambahkan bahan pengawet kimiawi. Sebab, proses mengawetkan serta pengemasan makanan dan minuman bisa melalui beragam cara.
Tujuan dari pengawetan makanan dan minuman yaitu memperlama daya tahan secara fisik atau unsur kimia di dalamnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengawetan meliputi bahan yang diawetkan, kondisi bahan, cara pengawetannya, da daya tarik bahan makanan.
Dilihat dari jenisnya, makanan awetan terdiri dari makanan awetan dari bahan pangan hewani dan makanan awetan dari bahan pangan nabati. Jika diambil dari bahan pangan hewani, maka dibagi menjadi hewan darat dan hewan air.
Mengutip modul Prakarya dan Kewirausahaan, cara pengawetan alaminya bisa dilakukan dengan pengeringan, pembekuan, pengasapan, dan pemanasan.
Lalu, makanan awetan dari bahan pangan nabati mengambil dari hasil-hasil dari tetumbuhan seperti sayuran, buah-buahan, umbi, dan serealia.
Contoh pengawetannya antara lain dijadikan keripik buah, selai buah, manisan, acar, dan sebagainya. Umumnya, makanan awetan dari bahan pangan nabati lebih tahan lama dibanding bahan pangan hewani.
Alat Pengolahan Makanan Awetan
Makanan awetan menggunakan beragam peralatan yang dimanfaatkan dalam proses pembuatannya.
Penggunaan peralatan tersebut mendukung agar bahan makanan yang diawetkan dapat benar-benar tahan lama untuk dikonsumsi lain waktu. Peralatan tersebut dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kitchen Utensils
Kitchen utensils yaitu peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti panci, pisau, dan sebagainya.
Pembagiannya terdiri atas peralatan dari baja, stainless steel, alumunium, dan tembaga; peralatan dari kayu; dan peralatan dari karet.
Peralatan dari baja, stainless steel, alumunium, dan tembaga terdiri dari kelompok peralatan untuk memasak, peralatan untuk menyimpan dan menyampur, peralatan kecil, dan peralatan pemotong.
Peralatan dari kayu digunakan sebagai alas memotong, mengaduk makanan, memipihkan, hingga baki untuk meletakkan makanan.
Selanjutnya, peralatan karet kerap dipakai untuk mengaduk makanan seperti spatula karet, atau sebagai penyampur dan menyimpan makanan.
b. Kitchen Equipment (perlengkapan dapur)
Kitchen equipment yaitu peralatan besar yang membuat sebuah ruangan berfungsi sebagai dapur pengolahan makanan.
Contohnya yaitu kompor, oven, dan sebagainya. Peralatan besar ini dibagi menjadi peralatan listrik dan gas, serta peralatan mekanik.
Peralatan listrik dan gas contohnya stove dan oven, toaster, deep fryer, hingga bian marie. Lalu, peralatan mekanik misalnya timbangan, hard meat grinder, hingga alat pembuat pasta yang semua ini digerakkan secara manual.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Maria Ulfa