tirto.id - Laju inflasi Januari 2017 tercatat sebesar 0,97 persen dipengaruhi oleh harga diatur pemerintah (administered price) seperti kenaikan biaya administrasi STNK maupun penyesuaian tarif listrik.
"Inflasi Januari lebih dipengaruhi oleh inflasi dari 'administered price' yang pada Januari mencapai 2,57 persen, antara lain kenaikan biaya administrasi STNK, penyesuaian tarif listrik 900 VA, kenaikan harga BBM dan rokok," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, (1/2/2017) seperti dikutip dari Antara.
Suhariyanto menjelaskan dengan inflasi Januari 2017 tercatat sebesar 0,97 persen, maka inflasi tahun kalender mencapai 0,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) 3,49 persen.
"Meski inflasi Januari 2017 lebih tinggi dari 2015 yang tercatat deflasi 0,24 persen dan inflasi 2016 sebesar 0,51 persen, inflasi tahunan 2017 lebih rendah dari inflasi 2015 sebesar 6,96 persen dan inflasi 2016 sebesar 4,14 persen," katanya.
Ia merinci kelompok komoditas yang menyumbang inflasi tersebut, pertama ia menyebut kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menjadi penyumbang tertinggi inflasi pada Januari, mencapai 2,35 persen. Sebabnya, karena kenaikan biaya administrasi perpanjangan STNK, tarif ponsel dan bensin.
Berikutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,09 persen akibat kenaikan tarif listrik untuk 900 VA dan tarif sewa rumah. Lalu, kelompok bahan makanan juga ikut menyumbang inflasi hingga 0,66 persen.
"Secara umum, inflasi bahan makanan masih terkendali harganya, namun ada yang mengalami kenaikan yaitu cabai rawit dan ikan segar. Sementara, komoditas yang menahan inflasi adalah cabai merah dan bawang merah," ujar Suhariyanto.
Masih ditambah lagi dengan kelompok kesehatan yang juga ikut menyumbang inflasi sebesar 0,5 persen. Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang sebesar 0,47 persen, kelompok sandang 0,33 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,12 persen.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya menyumbang inflasi pada Januari 2017, dengan inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,82 persen dan terendah terjadi di Manokwari 0,09 persen.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh