Menuju konten utama

Kena Flu Babi Afrika, Belasan Babi Hutan di Bengkulu Mati

Bengkulu termasuk pemasok daging babi hutan dalam jumlah besar ke luar, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi penyebaran virus.

Kena Flu Babi Afrika, Belasan Babi Hutan di Bengkulu Mati
Ilustrasi Babi. foto/istockphoto

tirto.id - Sebanyak 12 ekor babi hutan mati terserang virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Kepala Urusan Program dan Kerjasama BKSDA Bengkulu-Lampung, Erni Suyati mengatakan belasan babi mati terjadi pada 27 Agustus 2021. Kematiannya mendadak.

"Sebelumnya kami sudah mendapatkan informasi bahwa di luar kawasan konservasi sudah ada babi hutan yang mati mendadak dan kami tidak melakukan investigasi penyakit karena sudah ada instansi terkait seperti dinas peternakan dan kesehatan hewan," kata Erni, Senin (6/9/2021).

Erni menjelaskan bahwa sejak Juli hingga September 2021, flu babi Afrika terjadi juga di Kabupaten Mukomuko hingga perbatasan Bengkulu dengan Provinsi Lampung.

Selama ini Bengkulu termasuk pemasok daging babi hutan dalam jumlah besar ke luar Bengkulu, sehingga hal tersebut dikhawatirkan mempengaruhi penyebaran virus tersebut.

"Kami khawatirkan virus ini menyerang babi gunung yang spesiesnya mulai langka sebab babi hutan di Bengkulu kemungkinan sudah terinfeksi," katanya.

Saat ini, BKSDA Bengkulu bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian Bengkulu untuk pemeriksaan virologi dari bangkai babi.

Ia menambahkan bahwa saat ini belum ada vaksin untuk menghindari penyebaran virus ASF sebab virus ini masih baru di Indonesia dan tidak berpengaruh bagi manusia, namun manusia bisa membawa virus ke babi lainnya atau bisa disebut perantara.

Baca juga artikel terkait FLU BABI atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali