Menuju konten utama

Kemnaker Tingkatkan Layanan Karirhub dan Job Virtual di Daerah

Kemnaker menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual untuk disnaker di wilayah Bali, NTB, dan NTT.

Kemnaker Tingkatkan Layanan Karirhub dan Job Virtual di Daerah
Dokumentasi kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual Bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT pada Selasa (19/9/2023). foto/Dok. Istimewa.

tirto.id - Kementerian Ketenagakerjaan terus menyinergikan kerja pemerintah pusat dan pemerintah daerah di bidang ketenagakerjaan, khususnya dalam menjembatani dan mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja. Penyinergian kerja ini dilakukan dengan mengoptimalkan layanan Karirhub dan Job Fair Virtual yang terintegrasi dalam sistem layanan ketenagakerjaan SIAPKerja.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual Bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT, melalui sambungan video, Selasa (19/9/2023).

“Penyelenggarakan Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual Bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT adalah pendekatan yang paling optimal dalam konteks kekinian. Bahwa teknologi informasi merupakan media yang sangat berperan untuk menunjang efektivitas kinerja kita dalam mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja,” kata Anwar Sanusi.

Anwar Sanusi mengatakan, berbagai terobosan bidang ketenagakerjaan harus terus dilakukan mengingat Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan. Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Ia pun yakin jika Indonesia mampu mengelola bonus demografi tersebut sebaik mungkin, maka akan memberikan keberkahan bagi Indonesia.

“Pilihan kebijakan harus kita ambil sebijak-bijaknya. Caranya, kita memiliki sebuah sistem yang menjembatani penyedia lapangan kerja dan penyedia tenaga kerja,” jelasnya.

Anwar Sanusi mengatakan, dengan adanya sistem layanan ketenagakerjaan, keuntungan yang didapatkan tidak hanya memudahkan dalam mempertemukan supply and demand pasar kerja, namun juga menjadi database bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional.

“Kalau sudah terkumpul data dari daerah, maka kita memiliki data Karirhub yang sangat lengkap untuk digunakan siapa pun, baik itu supply, demand, maupun kewirausahaan,” ujarnya.

*Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker RI dengan Tirto.id.

Penulis: Tim Media Servis