tirto.id - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyatakan ada dua komoditas pangan yang masih menjadi kendala jelang hari raya Lebaran 2020. Dua komoditas itu yakni bawang putih dan gula.
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengakui ada masalah pasokan sampai keterlambatan importasi yang seharusnya bisa diantisipasi. Pasalnya bawang putih dan gula masih bergantung pada impor.
“Beras aman. Jagung aman. Bawang, cabai aman menghadapi Ramadan. Yang jadi masalah itu bawang putih,” ucap Agung dalam paparannya di Menara Kadin, Kamis (27/2/2020).
Agung bilang menjaga stok bawang putih akhir-akhir ini tidak mudah. Ia bercerita tak ada yang tahu pasti stok yang ada.
“Stok kita terakhir yang saya coba inteli, bukan pengakuan importir ya. Kira-kira 800 ribu ton,” ucap Agung.
Agung memastikan pemerintah akan berupaya mendorong berton-ton stok bawang putih itu dikeluarkan dari Gudang. Lalu sebagai antisipasi Kementan katanya juga akan mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebanyak 103 ribu ton utnuk mengantisipasi kebutuhan 2-3 bulan ke depan.
Saat ini stok yang ada di pasaran berada di angka 80 ribu ton dan ditambah panen April 2020 nanti hanya akan meningkat 30 ribu ton. “Masih kurang,” ucap Agung.
Lalu ia juga mengakui ada kekurangan stok gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP). Ia bilang panen baru akan terjadi sesudah lebaran sehingga mau tidak mau harus dipenuhi segera melalui importasi. Perkirannya Kementan menghitung importasi sebanyak 130 ribu ton tentu akan cukup memenuhi kebutuhan lebaran nanti.
“Kemudian gula juga demikian gula kita terlambat.(penuhi kebutuhan),” ucap Agung.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan