tirto.id - Kementerian Perindustrian menindaklanjuti sejumlah hasil perjanjian industri dan investasi setelah pergelaran acara teknologi terbesar di dunia Hannover Messe, Jerman beberapa waktu lalu.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengatakan, setidaknya ada 27 kerja sama yang ditandatangani Indonesia pada perhelatan Hannover Messe.
“Adapun 75% dari peserta penandatanganan MoU itu berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya diluar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme co-exhibitor untuk menjalin kerja sama dengan mitra cukup tinggi,” kata Agus dalam keterangan tertulis.
Kementerian Perindustrian mencatat, kerja sama yang diterima beragam. Untuk kerja sama G to B, pemerintah mendapat kerja sama berupa peningkatan sumber daya manusia dalam pembangunan dan transformasi industri 4.0, pengelolaan limbah menjadi energi, pengelolaan limbah dengan menggunakan sirkular ekonomi, serta kolaborasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kerja sama bentuk lain yang juga diperoleh Indonesia, antara lain: pengelolaan limbah menjadi energi, pendirian pusat pabrik kimia dan molding, pendirian pusat pembelajaran, kerja sama dalam ekosistem pengisian ulang kendaraan listrik (electric vehicle-EV) dan informasi digital industri 4.0.
Agus Gumiwang mengapresiasi kepada semua pihak yang berkomitmen dalam upaya meningkatkan investasi. Upaya tersebut diyakini akan mengakselerasi peningkatan daya saing dan industri bangsa.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan mengatakan, potensi kerja sama Hannover Messe akan berdampak untuk mendukung transformasi teknologi 4.0, terutama dengan kehadiran Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0.
Ia mengatakan, kerja sama tersebut bisa menguatkan peningkatan kapasitas dan kemampuan teknologi Indonesia antara lain lewat penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas; Penyediaan mock-up/showcase lini mesin dan peralatan multimedia senilai hingga €700.000 untuk ditempatkan di area pusat pameran pada PIDI 4.0 beserta program transfer teknologinya; Utilisasi mock-up lini mesin dan peralatan multimedia; Pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, dan program pelatihan serta penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas, termasuk kunjungan dan pertukaran materi pelajaran, tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi dan/atau personil teknis.
Oleh karena itu, Masrokhan mendorong agar transformasi teknologi tetap berjalan dan beriringan dengan strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.
“BPSDMI siap mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan SDM nya melalui PIDI 4.0 setelah Hannover Messe dengan kesepakatan dan program kegiatan bersama sesuai dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0," tutur Masrokhan.
Pemerintah Indonesia memang memiliki sejumlah agenda dalam mengikuti kegiatan Hannover Messe. Setidaknya ada 4 agenda yang menjadi target pemerintah. Pertama adalah mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Keempat, untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.
Dalam sambutan saat menghadiri Hannover Messe, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia mengambil desain khusus paviliun Indonesia dengan menggunakan kapal tradisional pinisi. Dalam kampanye di depan publik, Jokowi ingin mengakselerasi transformasi industri dengan berinvestasi di Indonesia.
“Dengan spirit ‘Infinite Journey,’ mari berlayar bersama dan mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik, karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah,” ujar Jokowi saat peresmian Paviliun Indonesia di Hannover Messe, Jerman, Kamis (17/4/2023).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz