Menuju konten utama

Kemenpar: Wisman Korsel Masih Pilih Bali

Wisatawan mancanegara asal Korea Selatan masih menjadikan Bali sebagai tujuan wisata. Atas dasar itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenalkan destinasi lain di luar Bali.

Kemenpar: Wisman Korsel Masih Pilih Bali
Wisatawan mancanegara berada di kawasan wisata Pantai Kuta, Badung, Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

tirto.id - Wisatawan mancanegara (wisman) asal Korea Selatan (Korsel) masih menjadikan Bali sebagai tujuan wisata. Atas dasar itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) mengenalkan destinasi lain di luar Bali.

"Selama ini wisman korea masih dominan ke Bali. Kemenpar berupaya untuk memperkenalkan destinasi lain seperti Yogyakarta, Solo, Bandung, Lombok dan Manado," kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu di Jeju, Jumat (4/3/2016).

Di Jeongwol Daeboreum Fire Festival di Pulau Jeju, Vincensius menjelaskan wisman Korsel masih menyimpan potensi besar buat pariwisata Indonesia.

Data Kemenpar 2015 menunjukkan, kunjungan wisman Korsel pada 2015 menembus 338.671 pelancong.

"Dengan capaian 2015 sebesar 338.671 tahun ini Kemenpar menargetkan kenaikan sebesar 18 persen tepatnya di angka 400.000," katanya.

Selama ini, lanjut dia, paket wisata bulan madu sangat digemari oleh Wisman Korea tapi masih ke destinasi Bali.

"Paket-paket ini kita juga dorong untuk destinasi lain selain Bali," ungkap Vinsensius.

Sementara itu, Direktur Departemen Promosi Pariwisata Jeju Kim Young Mi saat ditemui di Jeju City Hall, Jeju, mengatakan tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam festival tahunan tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam festival ini karena merupakan wadah yang penting untuk mengenal lebih banyak budaya Korea Selatan, khususnya di Pulau Jeju ini," katanya.

Selain itu, kata Kim, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang mengikuti festival yang akan dihadiri oleh negara-negara di Benua Amerika dan Eropa.

Kim menyebutkan terdapat lima negara selain Korea Selatan yang terlibat dalam festival yang akan memamerkan berbagai pertunjukan dari api tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.

Dia menambahkan festival yang telah dimulai sejak 1997 tersebut akan digelar mulai 3-6 Maret 2016.

"Kami sangat senang Indonesia bisa meramaikan festival ini dan berharap besar bisa kembali ikut serta tahun depan," katanya.

Baca juga artikel terkait BALI atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH