tirto.id - Hari kedua kegiatan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Manado, Sabtu (27/10/2018) diisi dengan sejumlah kegiatan, antara lain Rembuk Nasional lima gerakan Revolusi Mental, Pameran Inovasi Pelayanan Publik, diskusi serta pemutaran film bertajuk Revolusi Mental.
Rembuk Nasional lima gerakan Revolusi Mental antara lain Gerakan Indonesia Melayani (digelar di Swissbell Hotel), Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Tertib (di Novotel), Gerakan Indonesia Bersih (di Hotel Aryaduta), Gerakan Indonesia Mandiri (di
Hotel Four Points), dan Gerakan Indonesia Bersatu (Hotel Peninsula).
“Pada hari kedua PKN Revolusi Mental, setiap penanggungjawab gerakan melakukan rembuk nasional untuk membahas capaian dan evaluasi pelaksanaan masing-masing gerakan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida,
dalam keterangan yang diterima Tirto, Minggu (28/10).
Menurutnya, Rembuk Nasional tahun ini berhasil menjaring berbagai aspirasi dari penyelenggara negara, kalangan akademisi, dunia usaha, dan tokoh-tokoh inspiratif.
Sementara Pameran Inovasi Pelayanan Publik yang bertempat di eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara, kawasan Sario, Manado, diikuti oleh 100 stan layanan publik dari kalangan Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia. Sejak hari pertama, pameran ini sudah ramai dikunjungi masyarakat.
“Masyarakat sangat antusias menghadiri pameran inovasi pelayanan publik dari berbagai stan pameran yang ada, salah satunya seperti stan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sulawesi Utara. Stan itu ramai oleh masyarakat dari berbagai kabupaten/kota sekitar kota Manado yang ingin membuat e-KTP maupun kartu keluarga,” sambung Nyoman.
Selain akses administrasi kependudukan, pengunjung pameran juga dapat melihat dan mendapatkan pelayanan publik lainnya seperti simulasi CAT dari BKN bagi para pelamar CPNS, layanan perpanjangan SIM, pembuatan SKCK, hingga edukasi
pelaporan pungli dari Ombudsman.
Sedang untuk pemutaran film, selain di ruang sidang eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara, kegiatan tersebut juga digelar di lapangan KONI Sario. Film yang diputar bertema Revolusi Mental, antara lain Lima, Jalan Raya Pipikoro, dan Darah Garuda. Pemutaran film dilakukan di Lapangan Koni Sario dan ruang sidang eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Acara pemutaran film diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, aktor, sineas, juga komunitas, dan pengamat film.
“Film merupakan media yang sangat baik untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai Revolusi Mental. Dengan demikian, para pelaku film turut berkontribusi untuk menginspirasi perubahan perilaku hidup berbangsa, kata Nyoman.
Melalui tiga kegiatan tersebut, Nyoman berharap kementerian, lembaga, maupun pemerintah provinsi hingga daerah dapat terus mengimplementasikan Gerakan Revolusi Mental dengan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. “Dan yang terpenting, inovasi harus terus dilakukan hingga dapat menghadirkan layanan publik yang inovatif dan kreatif sesuai semangat Revolusi Mental,” pungkasnya.
Editor: Agung DH