tirto.id - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyebut varian delta COVID-19 atau B1617 asal India bisa menular dalam hitungan detik. Temuan di Australia varian ini dapat menular 5-15 detik tanpa masker.
"Ini dari hasil telusur di Australia. Tapi kita ketahui varian delta 6 kali lebih cepat menular dari varian alfa. Kalau varian delta itu cukup 5-15 detik tanpa masker, sedangkan varian alfa 15-20 menit," kata Nadia, melalui pesan singkat, Sabtu (26/6/2021).
Kecepatan varian alfa atau B117 yang ditemukan pertama kali di Inggris kata Nadia memerlukan waktu beberapa menit untuk melakukan transmisi. Padahal varian alfa juga sudah lebih cepat penularannya dari varian sebelumnya.
"Varian alfa sendiri lebih cepat 4-5 kali menular dari varian lama," kata Nadia.
Selain lebih cepat menular, Kemenkes juga menyebut bahwa varian delta cenderung menyasar semua kelompok umur. Hal itu diungkapkan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu saat webinar yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (23/6/2021).
"Memang ada kecenderungan kalau melihat varian delta ini pada umur. Di beberapa rumah sakit umur-umur di bawah 18 dan di bawah 10 tahun sudah ada yang kena. Itu saja pengamatan kami melihat varian ini berbeda dengan varian sebelumnya yang dari Wuhan," kata Maxi.
Berdasarkan data Kemenkes per 20 Juni 2021, penyebaran variant of concern (VoC) COVID-19 sudah terjadi di 14 provinsi di Indonesia. Varian yang paling banyak ditemukan adalah varian Delta.
Sudah ada 211 temuan VoC di 14 provinsi terdiri dari 45 varian alfa atau B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris dan enam varian beta atau B1351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Sedangkan sisanya varian delta ada 160 di 9 provinsi. Sebanyak 160 varian delta itu rinciannya masing-masing tiga kasus di Sumatra Selatan; Kalimantan Tengah; Kalimantan Timur. Lalu masing-masing satu kasus di Gorontalo dan Jawa Barat, dua kasus di Banten.
Terbanyak ada di Jawa Tengah 80 kasus; DKI Jakarta 57 kasus dan Jawa Timur 10 Kasus. Data ini belum termasuk temuan baru dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyatakan telah mengidentifikasi 44 temuan varian delta di Karawang Jawa Barat.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri