Menuju konten utama

Kemenkes: Tidak Semua Tempat Bisa Menjadi Sarang Nyamuk DBD

Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, memiliki waktu aktivitas pada pagi pukul 09.00 – 10.00 dan sore pukul 15.00 – 16.00.

Kemenkes: Tidak Semua Tempat Bisa Menjadi Sarang Nyamuk DBD
Ilustrasi nyamuk dbd. FOTO/istockphoto

tirto.id - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk tidak gegabah dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Meskipun saat angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia tinggi. Sebab menurutnya jentik nyamuk hanya bisa tumbuh di tempat-tempat tertentu.

"Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk," ujarnya melalui pesan tertulis, Minggu (3/1/2019).

Siti menambahkan tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah antara lain bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air pembuangan kulkas, tempat minum burung, pot bunga, dispenser air minum. Serta barang bekas di sekitar rumah seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa menampung air.

"Jangan salah sasaran dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan," ujarnya.

Untuk itu, Siti mengimbau masyarakat agar rajin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah," tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa satu jentik betina bisa menghasillan 100 sampai 150 telur dan dalam waktu 12 – 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa.

Siti menambahkan rata-rata nyamuk, baik itu Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, memiliki waktu aktivitas pada pagi pukul 09.00 – 10.00 dan sore pukul 15.00 – 16.00.

Baca juga artikel terkait DEMAM BERDARAH atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari