Menuju konten utama

Kemenkes: Kerumunan Rizieq Picu 80 Kasus Corona Baru

Kerumunan yang dibuat dan dihadiri oleh pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab telah jadi klaster Corona baru.

Kemenkes: Kerumunan Rizieq Picu 80 Kasus Corona Baru
Muhammad Rizieq Shihab menyapa para pengikutnya yang membanjiri jalan menuju kediamannya di sekitar Petamburan, Jakarta pada Selasa (10/11/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Satgas Penanganan COVID-19 terus melacak kasus dari kerumunan orang pada acara maulid dan pernikahan yang digelar dan dihadiri oleh Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI).

Per 21 November, di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat tercatat 30 orang positif COVID-19 berdasarkan tes PCR. Jumlah itu bertambah dari 19 November yakni 7 orang positif.

"Di Petamburan sebanyak 30 kasus," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Budi Hidayat di Graha BNPB pada Minggu (22/11/2020).

Selain itu, Kemenkes juga menemukan ada 50 orang positif COVID-19 di Tebet, Jakarta Selatan dan 15 orang menunggu hasil tes PCR di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan demikian sudah ada 80 kasus Corona dari kerumunan yang digelar dan dihadiri oleh Rizieq.

Para ahli telah memeringatkan potensi klaster Corona besar (super spreaders) di depan mata bila Rizieq tetap menggelar pelbagai acara dan disambut gegap gempita. Rizieq tiba di Indonesia pada 10 November 2020 setelah lebih dari tiga tahun tinggal di Arab Saudi.

Sebagai tindak lanjut kasus, polisi dan tentara menyemportkan cairan disinfektan di kawasan Petamburan, termasuk gang sekitar markas FPI. Budi mengimbau, kepada orang-orang yang menghadiri kerumunan, termasuk ikut menjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta, untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Imbauan ini juga berlaku untuk orang-orang yang melakukan kontak erat dengan orang-orang yang hadir di kerumunan tersebut. Apabila selama isolasi mandiri terjadi gejala COVID-19, yakni batuk, pilek, sesak nafas, gangguan indra penciuman, dan gangguan indra perasa, harus segera melapor ke Puskesmas guna menjalani tes usap.

Budi juga berharap tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pimpinan daerah memberikan contoh soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan. "Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19," kata Budi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali