Menuju konten utama

Kemenkes: Kasus Monkeypox Bertambah di DKI Akibat Sex Berisiko

Kemenkes mencatat saat ini jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox bertambah menjadi tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023.

Kemenkes: Kasus Monkeypox Bertambah di DKI Akibat Sex Berisiko
Ilustrasi Monkeypox. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat saat ini jumlahnya menjadi tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023.

"Iya saat ini tujuh pasien terkonfirmasi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tirto, Senin (23/10/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu merinci, tujuh pasien yang terkonfirmasi tersebut ditemukan di DKI Jakarta. Mereka kata Maxi pasien terkonfirmasi pria berusia produktif.

"Sekitar 71% adalah laki-laki berusia 25-29 tahun. Sementara 29% diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun," ungkap Maxi.

Maxi mengungkapkan, tujuh pasien monkeypox terkonfirmasi memiliki faktor prilaku seks berisiko dan orientasi biseksual. Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien Monkeypox juga merupakan orang dengan HIV (ODHIV).

Dia menuturkan, penularan terjadi dari manusia ke manusia karena adanya kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. Kontak tersebut bisa melalui kontak fisik, seksual atau bertukar alat mandi dengan pasien monkeypox.

Saat ini, ketujuh pasien menjalani perawatan intensif di ruang isolasi rumah sakit Jakarta. Perawatan intensif tersebut meliputi perawatan lesi kulit yang terinfeksi. Sementara itu, rumah sakit akan menangani hingga luka mengering dengan sempurna.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus,” terang Maxi.

Selain memantau kondisi pasien, Kemenkes turut melacak dan memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien. Maxi juga mengimbau orang yang melakukan kontak erat dengan pasien monkeypox untuk melakukan isolasi mandiri dan tes swab jika muncul gejala.

Maxi merinci sejumlah gejala monkeypox yang tampak pada pasien yaitu munculnya lesi dan ruam kemerahan, diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.

Berikut rincian asal domisili tujuh pasien Monkeypox berdasarkan data Kemenkes:

  • 1 pasien berada di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur
  • 1 pasien berada di Mampang, Jakarta Selatan
  • 1 pasien berada di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
  • 2 pasien berada di Setiabudi, Jakarta Selatan
  • 1 pasien berada di Grogol Petamburan, Jakarta Barat
  • 1 pasien berada di Kembangan, Jakarta Barat

Baca juga artikel terkait MONKEY POX atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin