tirto.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, melakukan rapat koordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, membahas mengenai berbagai persoalan pendidikan.
Menurut Sigit, Polri dan Kemendikdasmen sepakat menjalin kerja sama untuk pemerataan pendidikan di wilayah Papua, sebab daerah itu termasuk dalam kategori terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
"Termasuk di wilayah Papua yang selama ini kami memiliki Program Polisi Mengajar, beliau juga memberikan ruang untuk skill kami bisa ditingkatkan," kata Sigit usai melakukan rapat koordinasi, Selasa (12/11/2024)
Dijelaskan Sigit, program untuk Papua memang ditujukan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, diharapkan dapat mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat Papua.
Ia menambahkan, dalam pertemuan itu salah satunya dibahas terkait interaksi yang terjadi antara guru, murid, dan orang tua murid dalam proses belajar mengajar. Disepakati restorative justice akan menjadi cara penyelesaian utama apabila terjadi konflik di antara tiga unsur tersebut.
"Dengan memberikan ruang yang lebih besar manakala terjadi permasalahan-permasalahan untuk bisa dilakukan hal-hal yang bersifat restoratif atau mediasi. Itu yang pertama," ungkap Sigit.
Menurut Sigit, pertemuan itu juga membahas mengenai berbagai ancaman terhadap generasi muda di Indonesia, di antaranya narkoba, tawuran, dan judi online. Polri, kata dia, akan datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan pencegahan tiga kerawanan tersebut.
Di sisi lain, Mu'ti mengaku bahwa pihaknya sangat menyambut baik Program Polri Mengajar yang sudah berjalan. Menurutnya, komitmen yang disepakati dengan Polri juga terjalin demi mewujudkan pendidikan aman di daerah 3T.
Mu'ti mengaku, pihaknya dan Polri juga menyepakati akan pendampingan pramuka di lingkup murid-murid sekolah. Pramuka dipastikan Mu'ti akan kembali dihidupkan.
"Terutama adalah Pramuka Bhayangkara juga mungkin nanti kami eksplorasi untuk dihidupkan lagi," ucap Mu'ti.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi