tirto.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapat pengajuan izin impor bawang putih dari 17 perusahaan swasta. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menjelaskan, permintaan izin impor bawang putih semakin banyak dikirimkan importir swasta.
"Akan keluar lagi izinnya untuk lima perusahaan [importir bawang putih]," jelas dia usai Halal Bihalal di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Gambir Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
Oke menjelaskan, hingga Mei 2019 saja sudah turun bawang putih impor sebanyak 250 ribu ton yang pengajuannya dilakukan sejak awal tahun. Meski terbilang besar, izin tersebut dikeluarkan secara bertahap, mulai 115 ribu ton hingga akhirnya Mei lalu sudah turun 250 ribu ton bawang putih impor yang dijual di pasaran.
"Kemarin itu sudah keluar kan 250 ribu ton kalau enggak salah," kata dia.
Meski sudah tahap final, Oke tidak merinci berapa kuota impor bawang putih yang diizinkan kemendag pada para importir. Setelah lima dari 17 perusahaan yang sudah mengajukan izin impor bakal diberikan izin.
Oke mengatakan, 12 perusahaan lainnya sedang dalam proses pengabulan izin setelah mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.
"Akan ada masuk lagi dari Kementan 12 importir untuk mengajukan izin impor," tandas dia.
Sementara, harga bawang putih di pasar tradisional dalam negeri sempat menyentuh angka Rp60.000/kg. Angka tersebut terjadi sebelum Ramadan, karena sempat tinggi Kementerian Perdagangan sempat melakukan operasi pasar (OP) di 11 Provinsi di Indonesia. Harga jual yang diberikan saat itu Rp25.000/kg.
Meski sudah dilakukan OP sampai masa Lebaran selesai, harga bawang putih di sejumlah wilayah terutama DKI Jakarta tetap tinggi. Berdasarkan pantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS) di angka Rp55.000/kg.
Kemudian Gorontalo juga harga bawang putih mencapai Rp50.000/kg. Maluku utara Rp57.500, bahkan di Papua harga bawang putih per kilonya mencapai Rp67.000.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari