Menuju konten utama

Kemenag: Jangan Timbul Komplain dalam Layani Jemaah Haji Lansia

Jemaah lansia yang jumlahnya mencapai lebih dari 66 ribu orang atau sekitar 30% dari total kuota haji Indonesia.

Kemenag: Jangan Timbul Komplain dalam Layani Jemaah Haji Lansia
Harun bin Senar, atau lebih diakrab disapa Mbah Harun, jemaah haji tertua Indonesia Tahun 1444 Hijriah/2023 M ini berumur 119 tahun. foto/Kemenag

tirto.id - Stafsus Menag RI Wibowo Prasetyo menyatakan, Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen tinggi melayani jamaah haji lansia dengan seoptimal mungkin.

Target layanan adalah nihil komplain dari para jemaah lansia yang jumlahnya mencapai lebih dari 66 ribu orang atau sekitar 30% dari total kuota haji Indonesia.

“Jemaah lansia harus terlayani tanpa komplain. Ikuti semua aturan yang telah ditetapkan,” kata Wibowo dalam keterangannya, dikutip Jumat (2/6/2023).

Wibowo juga meminta para petugas tambahan untuk bekerja maksimal di Tanah Suci. Menurutnya, keberangkatan petugas ke Tanah Suci mengemban tugas utama yaitu melayani para jemaah.

Meski demikian, ia berpesan bahwa petugas tetap bisa beribadah haji dan hal itu sudah sepatutnya untuk disyukuri.

Wibowo menambahkan, agar para petugas fokus pada bidang tugasnya, bukan larut pada kegiatan yang tak penting seperti pamer di media sosial atau mementingkan ibadah sunnah sendiri-sendiri.

“Kami sudah meminta kepada Pak Dirjen agar petugas yang tidak disiplin melayani jemaah dan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya diberi sanksi tegas. Petugas dibiayai dengan APBN yang bersumber dari uang rakyat,” sambung Wibowo.

Di sisi lain, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengungkapkan, para petugas tambahan adalah tim spesial karena awalnya tidak masuk dalam skenario awal penyelenggaraan haji.

Namun lantaran ada tambahan kuota haji dari Saudi, maka perlu adanya petugas tambahan.

Selain itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menginstruksikan agar di balik tingginya jumlah jemaah lansia tahun ini harus diimbangi dengan layanan yang terbaik bagi mereka.

“Karena selama ini untuk mendapatkan tambahan kuota jemaah saja sulit, apalagi tambahan petugas,” ujar Hilman.

Hilman menambahkan, jumlah petugas tambahan ini lebih banyak perempuan. Ini merupakan komitmen Menag karena melihat jumlah jemaah perempuan yang lebih banyak dari laki-laki.

“Karena itu harus kita apresiasi kebijakan Pak Menteri yang kemudian merekrut petugas profesional dari ormas keagamaan, kampus, kementerian dan sebagainya demi memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah,” imbuh Hilman.

Baca juga artikel terkait JEMAAH HAJI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Reja Hidayat