Menuju konten utama

Kemen PUPR: Tak Semua Proyek Infrastruktur Dihentikan Sementara

Penghentian sementara hanya ditujukan terhadap proyek infrastruktur layang, dan itu pun tidak semuanya.

Kemen PUPR: Tak Semua Proyek Infrastruktur Dihentikan Sementara
Bagian Jalan layang Tol Depok-Antasari yang melewati Jalan TB Simatupang roboh, Jakarta, Selasa (2/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa tak semua proyek infrastruktur dihentikan sementara. Dirjen Bina Konstruksi KemenPUPR, Syarief Burhanuddin mengatakan penghentian sementara hanya ditujukan terhadap proyek infrastruktur layang.

"Dan, layang pun tidak semuanya. Yang diberhentikan itu, pertama hanya layang yang mempunyai balok ramping," ujar Syarief dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta pada Kamis (22/2/2018).

Kedua, yang memiliki perancah yang melekat di balok dan tiangnya, yang biasanya adalah perancah yang di bawah tanah, tapi ini yang menggantung, yang seperti di proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu).

"Ketiga, konstruksi layang yang tidak ada penopangnya. Seperti yang banyak kita lihat di Jakarta," ucapnya.

Keempat, yang mempunyai masa atau tonase besar lebih dari 150 ton. Contoh proyek dengan tonase di atas 150 ton, seperti proyek tol Becakayu.

Kemudian, proyek yang memiliki rasio kapasitas angkat terhadap beban kurang dari lima, mempunyai keamanan sistem bekisting kurang dari 4, dan terkahir, menggunakan sistem kabel.

"Selain itu tetap berjalan. Saat ini, ada 32 tol dan 4 LRT (Light Rail Transit) yang mengerjakan kegiatan layang yang terkena penghentian. Diharapkan penghentian sementara pun tidak terlalu lama," sebut dia.

Soal lamanya moratorium, Syarief menjelaskan, hal itu tergantung pada kesiapan dokumen analisis konstruksi di lapangan.

"Tidak harus dua minggu, bisa saja ada yang harian, ada yang hanya beberapa jam bahkan. Penundaan kemarin, ada yang berlangsung hanya beberapa jam saja. Setelah di-approved, jalan kembali. Sejak kemarin juga, sudah ada pelaksana proyek yang konsultasi ke kami, terkait penundaan," jelasnya.

Penghentian sementara ini, diharapkan dapat mencegah insiden kecelakaan proyek seperti yang terjadi dua tahun belakangan. "Sekecil apa pun akan dicek untuk pastikan semua zero accident," pungkas Syarief.

Penghentian sementara proyek ini, kata Syarief, dilanjutkan dengan evaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi mulai dari desain, prosedur operasi standar (SOP), metode kerja, sumber daya manusia, peralatan termasuk memperketat pengawasan.

Baca juga artikel terkait PROYEK INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra