tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri memberikan rumah bagi anggotanya yang gugur saat peristiwa kericuhan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada 15 Mei lalu dan satu anggota lainnya. Rumah ini diberikan sebagai bentuk bantuan ekonomi kepada keluarga yang ditinggalkan.
Hal ini dikatakan oleh Tito di Gedung Rupatama, Mabes Polri. Mantan Kapolda Papua ini menuturkan, selain kenaikan pangkat bagi almarhum anggotanya, keluarga perlu mendapat bantuan tempat tinggal. Rumah ini diberikan dari hasil sumbangan masyarakat kepada Polri soal anggota yang gugur.
"Di antaranya kami berikan perumahan. Ini dari donator yang peduli dan simpati kepada anggota Polri yang gugur. Tapi saya tidak ingin sebutkan. Banyak sekali yang bantu, tapi tidak mau disebutkan namanya karena untuk keamanan mereka," kata Tito pada Jumat (18/5/2018).
Selain rumah, Tito menjelaskan bahwa masih banyak bantuan berupa uang yang nantinya akan diberikan pada keluarga korban. Keenam anggota yang mendapat rumah adalah Yudi Raspuji, Deni Seadi, Sandi Setyo Nugroho, Sukron Fadli, Wahyu Catur Pamungkas, dan Frentje.
Khusus untuk Frentje, ia kehilangan nyawa disabet dengan senjata tajam saat berjaga setelah kerusuhan Mako Brimob.
"Anggota lain yang luka-luka banyak juga yang beri bantuan," katanya. Untuk Frentje, Tito juga memberikan bantuan untuk putranya masuk Polri. "Putranya paling tua ikut tes, tapi tidak lulus. Namun untuk menghargai jasa-jasa almarhum maka keduanya kami berikan dispensasi memasuki pendidikan bintara tanpa tes."
Selain itu, Tito juga memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada anggota lainnya yang meninggal dunia saat penyerangan Polda Riau dan penangkapan teroris di Sumatera Utara.
"Untuk anggota yang gugur dan yang terluka dalam sejumlah serangan ini kami berikan kenaikan pangkat luar biasa," tegasnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari