tirto.id - Keluarga besar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah melakukan persiapan untuk menyambut jenazah Sutopo.
"Hari ini diterbangkan dari Tiongkok, menurut rencana akan disemayamkan di Jakarta semalam, besok pagi diterbangkan ke Boyolali," kata adik ipar almarhum, Ahmad Jatmiko di Boyolali, Minggu (7/7/2019).
Jenazah ayah dua anak ini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali pada Senin (8/7/2019).
Ia mengatakan saat ini orang tua Sutopo, Suharsono (75) dan Sri Rosmandari (65) sudah berada di Jakarta. Istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih berada di Cina karena menunggui suaminya sejak awal berobat.
"Berobatnya ke Cina sudah hampir 1 bulan," katanya.
Ia mengatakan keluarga Boyolali menerima kabar meninggalnya Sutopo pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.00 WIB dini hari melalui telepon.
"Yang menelepon anak dan mertuanya Pak Sutopo," katanya.
Menurut pantauan di rumah Sutopo, terlihat beberapa tetangga dan keluarga membersihkan rumput liar yang berada di kanan kiri jalan menuju rumah duka.
Terlihat pula beberapa kerabat dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mulai berdatangan ke rumah duka di Jalan Jambu RT 07/RW 09, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
Sutopo meninggal pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu Guangzhou atau sekitar pukul 01.20 WIB. Kabar meninggalnya Sutopo diterima Humas BNPB dari pihak keluarga, yaitu istri dan unggahan di akun media sosial anaknya, Ivanka Rizaldy.
Sutopo meninggal dunia saat menjalani pengobatan penyakit kanker di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Cina, sejak 15 Juni 2019. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh.
Ia divonis mengidap kanker paru-paru pada Desember 2017. Sejak saat itu, menurut keterangan Humas BNPB, Sutopo tetap gigih berobat dan terus bekerja untuk menginformasikan kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri