Menuju konten utama

Kekuatan Militer Korut 2019 dari Persenjataan hingga Sumber Daya

Kekuatan militer Korut mulai dari sumber daya hingga persenjataan yang mencakup nuklir.

Kekuatan Militer Korut 2019 dari Persenjataan hingga Sumber Daya
Kendaraan militer membawa rudal dengan huruf karakter bertuliskan 'Pukkuksong' dalam parade militer memperingati 105 tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung di Pyongyang, Sabtu (15/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Damir Sagolj/cfo/17

tirto.id - Korea Utara (Korut) masuk sebagai negara dengan militer terkuat ke-18 dari 137 negaa menurut review tahunan Global Fire Power, dengan indeks 0,3274 (0,0000 adalah indeks sempurna).

Ranking tersebut didasarkan pada penilaian individual dan kolektif, kemudian data yang diperoleh diperhitungkan dengan rumusan khusus yang menghasilkan skor PowerIndex yang digunakan untuk mengurutkan ranking kekuatan militer tiap-tiap negara setiap tahunnya.

Korut yang memiliki nama resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), memiliki total populasi 25,381,085 jiwa dengan jumlah populasi yang layak perang sebanyak 13,045.878 (51,4 persen). Korea Utara memiliki angkatan yang siap untuk kegiatan kemiliteran sebanyak 10,1 juta atau sekitar 39,9 persen dari populasi.

Personel militer Korut sebanyak 7,58 juta, dengan personel aktif 1,28 juta, dan sisanya 6,3 juta personel cadangan.Kekuatan militer Korea Utara terbagi menjadi 3, yaitu angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut.

Angkatan udara Korut menempati posisi 11 dari 137 negara, berdasarkan laman resmi Global Fire Power dengan jumlah penyerang 458 personel dan jumlah serangan 498. Angkatan udara Korut memiliki trnsportasi militer udara 4 dan personel dalam masa pelatihan sebanyak 169 orang.

Korut memiliki 204 helikopter dengan helikopter serang 20. Angkatan darat Korea Utara menduduki rangking 4 dari 137 dengan total tanker perang mencapai 6,075 buah.

Kendaraan perang angkatan darat berjumlah 10 ribu, dan artileri otomatis 2,25 ribu, serta artileri derek (manual) 4,3 ribu (menempati ranking 3 di seluruh dunia). Korut juga memiliki proyektor roket sebanyak 5 ribu dan menjadi jumlah peluncur roket terbesar di dunia.

Banyak perlengkapan perang angkatan darat Korea Utara dibuat dalam negeri, dan beberapa berasal dari Rusia dan Cina, dapat dilihat di laman Military Factory.

Meskipun memiliki pasukan angkatan darat yang kuat, Kemiliteran Korea Utara agak lemah disektor angkatan laut. Korut memiliki 86 kapal selam, 2 corvette, 8 fregat, dan 416 kapal patroli. Angkatan laut Korea Utara memiliki 23 pangkalan perang.

Militer Korea Utara, seperti halnya militer di seluruh dunia, bergantung pada sumber daya minyak untuk bahan bakar angkatan perangnya. Korea Utara tidak memproduksi minyak mentah mereka sendiri. Kebutuhan minyak untuk militer sebesar 15 ribu barel/hari, kemungkinan didapat dari pembelian minyak ke luar negeri.

Jumlah pekerja di bidang militer Korut mencapai 14 ribu orang. Perdagangan laut di sektr militer mencapai 248, dengan pelabuhan pendukung 7, ruas jalan sepanjang 25,5 ribu km, jalur kereta mencapai 5,2 ribu km, dan 82 bandara di seluruh Korea Utara.

Pemerintah menghabiskan dana sebesar 7,5 miliar dolar AS per tahun untuk militer dan 5 miliar dolar AS diantaranya diambil dari hutang luar negeri.

Selain itu, Korea Utara dikenal dengan pengembangan persenjataan nuklir yang membuat Amerika Serikat cukup khawatir. Melansir CFR, Korea Utara mengembangkan berbagai jenis misil nuklir, baik jarak pendek, menengah maupun jarak jauh.

Korea Utara tidak mengungkap jumlah pasokan persenjataan nuklir mereka, namun para ahli menduga Korut memiliki 10 hingga 30 senjata nuklir. Intelijen AS menyebut bahwa Korut memiliki 30 hingga 60 senjata nuklir

Di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, Korut mulai memproduksi bom berbahan dasar uranium dan plutonium, yang merupakan komponen utama material fisil, bahan baku senjata nuklir.

Jumlah produksinya bertambah seiring waktu. Pada 2006, bom atom berbahan plutonium diuji coba oleh pemerintah Korut dengan kekuatan ledakan setara 2 kiloton TNT. Pada 2009, 8 kiloton diuji cobakan, dan pada 2013 dan Januari 2016 diperkirakan bom setara 17 kiloton TNT diuji cobakan.

Hingga September 2016, Nuclear Threat Initiative, sebuah badan pengamat berbasis di Washington memperkirakan Korea Utara telah meledakkan bom setara 35 kiloton TNT (sebagai perbandingan, bom atom Hiroshima memiliki ledakan setara 16 kiloton).

Baru-baru ini Korut meluncurkan rudal balistiknya antarbenua (ICBM) jarak pendek, yang dapat membawa senjata nuklir di dalamnya. DUa kali peluncuran tersebut diadakan pada Kamis (25/7/2019) membawa 2 rudal balistik, dan pada Selasa (30/7/2019) meluncurkan 2 rudal balistik jarak pendek dari perairan timur Korea Utara, BBC mewartakan.

Baca juga artikel terkait KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora