Menuju konten utama

KBRI Sana'a Ditutup Sementara Akibat Konflik di Yaman

KBRI Sana'a di Yaman telah ditutup sejak 2015, namun baru dituangkan dalam Keppres Nomor 18 Tahun 2019.

KBRI Sana'a Ditutup Sementara Akibat Konflik di Yaman
Ilustrasi kota Yaman. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Presiden Joko Widodo meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Penutupan Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Republik Yaman.

Dilansir dari situsweb resmi Sekretariat Kabinet, pertimbangan penutupan sementara yakni konflik di Yaman berkepanjangan, serta situasi politik dan keamanan yang membahayakan di sana telah menghambat pelaksanaan tugas dan misi diplomatik di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana’a.

"Pemerintah memandang perlu menutup sementara dan menghentikan kegiatan operasional KBRI di negara tersebut," bunyi pernyataan dikutip dari Setkab, Kamis (25/7/2019).

Presiden Jokowi menandatangani Keppres pada 17 Juli 2019. Isi Keppres yakni:

"Menutup sementara dan menghentikan kegiatan operasional Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Republik Yaman," bunyi diktum KESATU Keppres tersebut.

Kemudian, tugas dan fungsi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Republik Yaman, menurut Keppres tersebut dilaksanakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesiadi Muscat, Kesultanan Oman.

Seiring dengan itu, menurut Keppres ini, alokasi anggaran untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Republik Yaman dihentikan sementara, dan memindahkan personel di kedutaan tersebut pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Muscat, Kesultanan Oman.

Dalam Keppres ini disebutkan, pembukaan kembali Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Republik Yaman dapat dilakukan jika situasi dan kondisi setempat sudah kondusif.

"Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2019," bunyi diktum Keenam Keppres ini.

Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan, KBRI Sana'a ditutup setelah ledakan di sana pada 2015 yang menimbulkan korban jiwa dan luka dari warga, kemudian melukai seorang WNI dan dua staf diplomat RI.

"Meski telah ditutup sejak empat tahun lalu, namun pemerintah baru menuangkan kebijakan pada tahun ini melalui Keppres," kata dia dikutip dari Antara.

Situasi di Yaman disebutkan tak kondusif karena koalisi militer pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mendukung pemerintah Yaman terus memerangi pemberontah Houthi.

Baca juga artikel terkait KONFLIK YAMAN atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Antara
Penulis: Zakki Amali
Editor: Addi M Idhom