tirto.id - Ustaz Abdul Somad mengaku sulit ketika hendak berceramah ke berbagai daerah, akhir-akhir ini. Pasalnya, Somad mengaku sering melihat umat mengangkat jari telunjuk dan jempol, seperti yang kerap dilakukan pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
“Kalian kan punya jari sepuluh, kenapa yang diangkat cuma dua?” kata Somad saat berdialog dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang disiarkan TvOne, Kamis (11/4/2019).
Menurut Somad, hal itu ia ucapkan kepada umat untuk menetralisir keadaan karena di tempat tersebut ada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sehingga Somad meminta umat menurunkan tangannya.
“Saya tidak ingin tablig akbar ini menjadi politik [...]. Sampai protokol bilang 'jamaah tolong jangan acungkan jari',” kata Somad.
“Itu di [daerah] mana-mana ustaz?” kata Prabowo bertanya.
Menurut Somad, sikap umat tersebut hampir terjadi setiap kali ia berkunjung ke daerah-daerah, mulai dari ujung Aceh, Pulau Madura dan hingga ke Sorong.
“Ini saya lihat umat, saya bilang, berharap besar pada bapak [Prabowo]. Itu yang saya lihat,” ungkap Somad.
Menurut Somad, dirinya bisa saja salah dalam menilai Prabowo. Untuk itu, ia mencari tahu pendapat ulama-ulama lain, terutama ulama yang tidak populer atau tidak terkenal guna mengetahui pilihan mereka di Pilpres ini.
“Ulama yang tidak dikenal orang, tetapi mata batinnya bersih pak, Allah bukakan hijab kepada dia, ini ulama yang tidak perlu materi mungkin bapak tidak kenal,” ungkap Somad.
Saat bertemu ulama itu, Somad mengaku tidak berbicara apa-apa, termasuk soal pilihan di Pilpres, Somad hanya mendekatkan telinganya dan berharap ulama tersebut bisa membaca batinnya.
“Ketika datang saya dekatkan telinga, 'saya mimpi lima kali ketemu dia',” kata Somad menirukan ulama itu.
“Saya tanya siapa [yang dimaksud di dalam mimpi]?” ungkap Somad.
Somad mengatakan bahwa ulama tersebut menyebut nama Prabowo. “Lima kali dia mimpi dia lihat bapak,” kata Somad kepada Prabowo.
Editor: Agung DH