Menuju konten utama

Kasus Hepatitis Mewabah di Depok, Kenali Beda Hepatitis A, B dan C

Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi virus hepatitis A dari feses penderita hepatitis A.

Kasus Hepatitis Mewabah di Depok, Kenali Beda Hepatitis A, B dan C
Ilustrasi. Hepatitis A. Foto/iStock

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa institusinya menemukan adanya 72 kasus hepatitis di Kota Depok, Jawa Barat.

Menurutnya data ini diungkap setelah puluhan siswa di Depok terserang penyakit hepatitis A.

“Hasil penelusuran yang dilakukan, kasus jumlah penderitanya sebanyak 72 kasus. Terdiri atas 38 laki-laki, 34 perempuan dan kasus hepatitis A yang dirawat sebanyak 3 orang, sebagian berobat jalan dan istirahat di rumah, tidak masuk sekolah,” kata Terawan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Sebelumnya, pada Rabu (20/11/2019), diberitakan 40 siswa dan 3 guru SMP, Kelurahan Rangkapan Jaya Lama Kecamatan Pancoran Mas, Depok terserang penyakit hepatitis A.

“Kami langsung pantau, langsung datang ke lokasi, tapi bukan hanya di SMP 20 Kota Depok. Jumlah tadi termasuk di luarnya. Jadi ada guru dan siswa tidak hadir dan beberapa siswa dan guru yang sudah dirawat di RS sekitar Depok yang 3 orang tadi. Saya akan terus menginformasikan secara rutin ya,” kata dia.

Meski demikian, Menkes Terawan menegaskan menjangkitnya penyakit hepatitis A di Depok tersebut bukanlah kejadian luar biasa (KLB).

“Tidak KLB lah, kalau masih terlokalisasi, kan, masih bisa kami tangani, doakan mudah-mudahan di lingkungan Depok saja biar kami cepat bekerja ya,” kata dia. Untuk langkah pencegahan, kata Terawan, Kemenkes sudah melakukan intervensi-intervensi spesialistik.

Lalu apa sebetulnya penyakit hepatitis A dan apa bedanya dengan hepatitis B dan C?

Terdapat beberapa jenis penyakit Hepatitis yang diakibatkan oleh virus hepatitis yang berbeda. Mayoclinic menulis, hepatitis terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan virus yang berbeda, yaitu:

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi virus hepatitis A dari feses penderita hepatitis A.

Gejala hepatitis A di antaranya,

- Kelelahan,

- Muntah,

- Hidung tersumbat,

- Sakit atau rasa tidak nyaman yang muncul di bagian perut di bagian ulu hati,

- Hilang nafsu makan, dan urine yang berwarna gelap.

Beberapa gejala ini bersifat ringan dan akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, ada beberapa kasus dimana infeksi hepatitis A yang parah, gejala bisa bertahan hingga beberapa bulan.

Tidak seperti penyakit hepatitis yang lain, hepatitis A tidak mengakibatkan kerusakan hati yang parah dan tidak berkembang menjadi penyakit kronis.

Setelah sembuh, maka pertahanan imun diri sendiri akan menjadi kebal terhadap hepatitis A, tetapi tidak kebal terhadap jenis penyakit hepatitis yang lain.

Pencegahan penyebaran hepatitis A antara lain:

- Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum.

- Cuci tangan setelah dari kamar mandi serta sebelum dan sesudah makan.

- Suntik Vaksin hepatitis A.

Hepatitis A dapat dicegah dengan intake vaksin hepatits A. Vaksin hepatitis A sudah bisa dipakai untuk anak-anak dengan usia diatas satu tahun, dan enam bulan setelahnya disuntikkan booster shot untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis A.

2. Hepatitis B

Hepatitis B adalah jenis penyakit hepatitis yang tidak menular semudah hepatitis A. Virus hepatitis B menular melalui cairan tubuh, seperti darah, cairan vagina, dan air mani.

Dalam beberapa kasus penyakit hepatitis B, pengidap dapat berujung ke kerusakan hati, kanker hati, sirosis hati, dan lainnya.

Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan penyakitnya pada janin yang dikandungnya.

3. Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit yang memiliki cara dan medium yang sama dengan hepatits B. Namun, virus hepatitis C tidak menunjukkan pertanda, yang dapat muncul beberapa tahun setelah virus menginfeksi penderitanya.

Sehingga untuk mendeteksi virus hepatitis C, dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes genetik virus hepatitis dalam darah. Kemudian penderita perlu menjalani tes lanjutan guna mengetahui tingkat kerusakan hati.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS A atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH