Menuju konten utama

Kasus "Fetish Kain Jarik", Korban: Pelaku Juga Mengincar Siswa SMA

Korban meminta pelaku dikeluarkan dari kampusnya dan dijerat pidana.

Kasus
Ilustrasi Kekerasan Seksual. foto/istockphoto

tirto.id - MFS, bukan nama sebenarnya, membongkar kasus predator "Fetish Kain Jarik". Pelaku diduga, sorang pria bernama depan Gilang, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair). Modus dari pelaku ialah melakukan kekerasan seksual dengan kedok, tengah melakukan riset.

Peristiwa yang menimpa MFS, salah satu korban, terjadi pekan lalu, Jumat (24/7/2020). MFS merupakan mahasiswa semester 3 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

"Terjadi Jumat kemarin, waktu dia DM [direct message] aku di Instagram," kata MFS kepada reporter Tirto, Kamis (30/7/2020).

Alasan MFS mengungkap kasus ini melalui akun Twitternya, @m_fikris, agar tindakan pelaku tak berulang. Dia tak mau ada korban yang lainnya. Apalagi pelaku menyasar ke korban yang masih berstatus mahasiswa baru atau bahkan siswa SMA.

"Si Gilang kan mengincar korban-korban yang masih Maba atau mahasiswa baru atau bahkan anak SMA. Takutnya nambah lagi [korbannya], jadi saya berani speak up," tegasnya.

Pelaku, kata MFS, harus diberikan sanksi yang tegas. Sebab memiliki unsur pelanggaran etik sebagai mahasiswa dan pidana.

"Yaa paling enggak [pelaku] di DO [drop out] dari kampus. terus kalau bisa dipenjara ya," ungkapnya.

MFS menuturkan kasus itu melalui thread--twit atau cerita berseri-- di akun Twitternya, Rabu (29/7/2020). Dia melampirkan beberapa bukti foto, rekaman video, hingga tangkapan layar percakapan dengan korban melalui aplikasi ponsel pintar.

Awalnya pelaku memperkenalkan diri, sebagai mahasiswa angkatan 2015 di Unair. Pelaku memaksa korban membungkus seluruh badan dengan kain jarik atau selendang dengan dalih: untuk riset. Korban merasa kasihan dan menuruti karena pelaku, menyampaikan berbagai tekanan manipulatif seperti, mahasiswa semester 10 yang perlu dibantu.

Pelaku justru memanfaatkan empati dari korban: untuk melakukan tindakan kekerasan seksual.

Kami telah menghubungi, Gilang atau terduga pelaku melalui ponselnya. Namun hingga kini belum ada respons.

Kami juga telah menghubungi Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo. Tujuannya untuk meminta respons terhadap tindakan pelaku. Sekaligus memastikan pelaku merupakan mahasiswa Unair. Namun Suko tak bersedia merespons dahulu. Dia akan mengabari kembali lain waktu, untuk menjawab pertanyaan kami.