Menuju konten utama

Kasus COVID Harian Hampir 10 Ribu, Jokowi Tetap Minta Warga Tenang

Jokowi menekankan tidak semua kasus COVID-19 berbahaya sehingga tak perlu langsung dirawat intensif di rumah sakit.

Kasus COVID Harian Hampir 10 Ribu, Jokowi Tetap Minta Warga Tenang
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas/pras.

tirto.id - Presiden Joko Widodo memastikan lonjakan kasus COVID-19 terutama varian Omicron akan terus bertambah hingga beberapa pekan ke depan.

Meski kasus terus bertambah, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak panik. Ia lebih memilih mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan.

Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus harian terus meningkat signifikan setelah melandai sejak September 2021. Hari ini Jumat (28/1/2022) penambahan kasus positif harian sebanyak 9.905. Penambahan kasus ini merupakan yang tertinggi sejak 2 September 2021 yang mencatat 8.955 kasus.

"Saya minta bapak ibu saudara-saudara sekalian tetap tenang, tidak panik, laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu, saya mengajak saudara-saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas. Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022).

Jokowi mengaku pemerintah sudah belajar dari lonjakan kasus akibat varian Omicron di berbagai penjuru dunia. Pemerintah mengklaim sudah melakukan mitigasi dan persiapan untuk menghadapi lonjakan seperti perbaikan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan (faskes) yang disesuaikan dalam menghadapi varian omicron serta penguatan pelayanan telemedicine.

Jokowi pun mengingatkan bahwa tidak semua kasus COVID-19 berbahaya. Ia menekankan bahwa tidak semua orang langsung dirawat intensif di rumah sakit.

"Tak semua kasus covid omicron membutuhkan layanan langsung [rumah sakit] karena gejalanya tidak membahayakan. Yang paling penting meminimalkan kontak ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," kata Jokowi.

Jokowi menyarankan masyarakat untuk isolasi mandiri di rumah selama lima hari jika teridentifikasi positif COVID-19. Jika mulai bergejala, baru masyarakat bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan. Hal tersebut penting untuk mencegah beban fasilitas kesehatan yang tinggi.

"Dengan demikian beban fasilitas kesehatan dari puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang. Ini penting agar faskes kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif," pungkas Jokowi.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto