tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan ideologi terorisme harus ditangkal dengan langkah khusus. Sebab, ideologi teroris sama seperti virus yang dapat merasuk pada siapa saja dan sulit dicegah.
Hal itu disampaikan Tito dalam video conference bersama dengan beberapa kementerian, termasuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Selasa (5/6/2018).
“Akar masalah ini harus dilakukan dengan langkah khusus, tidak bisa dihadapi dengan senjata. Tapi ideologi harus ditutup dengan ideologi yang lain,” jelas Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya 2015-2016 ini menyampaikan, ideologi teroris bisa menyasar siapa saja, dari kalangan terpelajar maupun tidak.
Tito mengatakan hal ini setelah melihat banyaknya pelaku terorisme mulai dari satu keluarga, masyarakat umum, alumni perguruan tinggi, bahkan juga seorang polisi.
“Kami melihat bahwa aksi terorisme, kekerasan yang terjadi, itu adalah puncak dari gunung es permasalahan, salah satunya adalah masalah ideologi terorisme yang menyebar,” kata Tito.
Penyebaran inilah yang sulit ditangkal. Menurut Tito, salah satu penyebabnya adalah karena adanya kebebasan berdemokrasi yang dimanfaatkan oleh para teroris untuk menyampaikan pemikiran yang keliru.
Selanjutnya, adalah dengan memanfaatkan media sosial dan bisa menjangkau segala macam individu dari berbagai wilayah. Meski ada undang-undang baru tentang terorisme, Tito menganggap hal itu tidak menyelesaikan masalah.
Oleh sebab itu, Tito mengharapkan berbagai institusi pemerintah, seperti Kemenristekdikti, Kemenkominfo, Kemendikbud, dan juga organisasi masyarakat bisa membantu untuk menangkal ideologi-ideologi yang keliru ini.
Tito juga berharap masyarakat jangan menelan informasi secara mentah-mentah, apalagi yang berupa pemikiran-pemikiran baru. Bila pemikiran itu keliru, hasilnya bisa fatal.
“Tolong waspadai bagi masyarakat, jangan mudah terbawa ke ideologi terorisme ini. Double check. Gunakan juga kesempatan untuk bertanya kepada tokoh-tokoh lain untuk mendapat alternatif. Jangan cerna begitu saja informasi-informasi yang nantinya, ujungnya, mengajak aksi kekerasan, membunuh masyarakat, dan yang lainnya,” ujar Tito.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra