Menuju konten utama

Kapitra Klaim Tak Khianati Pendukung Aksi 212 Meski Jadi Caleg PDIP

Kapitra Ampera menyatakan tidak mengkhianati barisan pendukung aksi 212 meski menjadi caleg melalui PDIP.

Kapitra Klaim Tak Khianati Pendukung Aksi 212 Meski Jadi Caleg PDIP
Kapitra Ampera (kiri) saat bersama kliennya Bachtiar Nasir (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/2/2017).ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Kapitra Ampera tidak merasa berkhianat terhadap para pendukung aksi 212 setelah memutuskan maju sebagai calon legislatif (caleg) di Pemilu 2019 melalui PDIP.

"Masalahnya apa dengan saya? Apa saya berkhianat? Tidak. Masalahnya apa? sudah clear. Oh sekarang [massa aksi 212] oposisi? Sekarang kita di parpol, apa bukan?" Kata Kapitra di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/7/2018).

Menurut salah satu pengacara Rizieq Shihab di kasus chat pornografi tersebut, aksi 212 sudah selesai saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara. Dia menganggap Aksi 212 ialah gerakan membela agama Islam dari penistaan. Setelah Ahok dipenjara karena kasus penistaan agama, Kapitra menilai Aksi 212 sudah selesai.

Selain itu, Kapitra menganggap dirinya hanya “sekrup kecil” dalam perjuangan aksi 212. Kapitra juga berpendapat para pendukung aksi itu tidak harus memusuhi partai-partai tertentu yang berseberangan dengan sikap politik Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).

"Ada koalisi umat yang mana? Umat berharap pada partai politik ini, lalu kita disuruh bertempur, umat bertempur dengan partai politik itu, yang di luar koalisi umat. Lah parpolnya ternyata gandengan tangan di daerah mencalonkan orang," ujar Kapitra.

Adapun sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Kapitra mendaftar sebagai calon legislatif (caleg) partainya untuk untuk daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat.

"Iya, sebagaimana kami nyatakan dialog kami dengan masyarakat Sumatera Barat itu betul-betul memang menghendaki adanya jembatan penghubung dengan PDIP, sehingga yang bersangkutan dicalonkan oleh PDIP dari dapil Sumbar," kata Hasto di Gedung KPU Jakarta, pada Selasa kemarin.

Hasto mengklaim PDIP membangun jati dirinya sebagai tuan rumah kebangsaan untuk Indonesia raya. Untuk itu, PDIP terbuka kepada seluruh anak bangsa dan berdialog dengan seluruh komponen guna membangun jembatan kebangsaan.

"Dialog itu pun kami lakukan dengan baik, sehingga seluruh persoalan bangsa dan negara dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dialog, dan jembatan itulah yang dibangun oleh PDIP saat ini," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Politik
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom