Menuju konten utama

Kapan Indonesia-Africa Forum 2024? Simak Sejarah & Tujuannya

Informasi jadwal Indonesia-Africa Forum 2024 yang diselenggarakan di Bali. Simak daftar peserta, sejarah, dan tujuannya.

Kapan Indonesia-Africa Forum 2024? Simak Sejarah & Tujuannya
Presiden Joko Widodo (tengah depan) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto (kedua kanan depan) berfoto dengan Presiden Liberia Joseph N. Boakai (kiri depan), Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo Addo (kedua kiri depan) dan Presiden Rwanda Paul Kagame (kanan) saat Joint Leaders Session Indonesia-Africa Forum (IAF) II and High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). ANTARA FOTO/Media Center IAF II-HLF MSP/Sigid Kurniawan/nym.

tirto.id - Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada Minggu – Selasa, 1 – 3 September 2024, di Bali. Lantas, apa itu Indonesia-Africa Forum 2024? Simak sejarah dan tujuannya melalui artikel ini.

Indonesia-Africa Forum 2024 adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dilaksanakan untuk memperkuat hubungan dan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

Indonesia dan Afrika memiliki visi bersama menjadi negara-negara yang lebih maju. Visi tersebut tertuang dalam Indonesia Emas 2024 dan Agenda Afrika 2063.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, Pahala Mansury, menyampaikan empat sektor prioritas kerjasama Indonesia dengan negara-negara di Africa pada sesi Diskusi Panel I, Indonesia-Africa Forum di Nusa Dua, Badung, Bali, hari ini, Senin (2/9/2024).

Jalinan kerjasama tersebut menurut Pahala merupakan hal yang sangat penting sebagai upaya mencapai tujuan menjadi negara maju. Ia berharap negara-negara Africa juga memiliki pandangan yang sama terkait urgensi dari kerjasama tersebut.

“Saya pikir sekarang saat yang sangat tepat bagi Indonesia untuk melihat Afrika sebagai mitra pengembangan dan kami berharap negara-negara Afrika juga akan melihat Indonesia sebagai mitra yang demikian,” kata Pahala dikutip Antara.

Adapun empat sektor yang dimaksud oleh Pahala Mansyuri adalah sektor energi, transisi energi, ketahanan pangan, dan perawatan kesehatan.

Apa Itu Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 di Bali?

Indonesia-Africa Forum (IAF) atau Forum Indonesia-Afrika adalah forum yang dibentuk dengan tujuan memperkuat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

Melalui forum ini pemimpin Indonesia dan negara-negara di Afrika akan membahas atau berdialog mengenai berbagai sektor seperti politik, ekonomi, kesehatan, pangan, pembangunan, energi, pertambangan, hingga budaya.

Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 mengusung tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063". Tema tersebut dipilih Indonesia sebagai pengingat fondasi semangat kerjasama antara Indonesia dan negara-negara di Afrika yang telah terbentuk hampir tujuh dekade lamanya, ketika diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung.

Hasil nyata yang diharapkan dalam Indonesia-Africa Forum 2024 adalah tercapainya perjanjian antara pemerintah, kesepakatan bisnis, dan grand design pembangunan Indonesia dengan Afrika.

Hal ini juga termasuk terbentuknya triangular cooperation dengan negara-negara ketiga, dengan target kesepakatan bisnis hingga mencapai Rp53,9 triliun.

Daftar Peserta Indonesia-Africa Forum 2024

Kemenlu RI menyatakan bahwa Indonesia-Africa Forum 2024 dihadiri oleh lebih dari 1.400 peserta. Lima hari sebelum diselenggarakan, Kemenlu RI menyampaikan bahwa terdapat enam kepala negara yang telah memberikan kehadiran.

Pahala Mansyuri menyebut enam kepala negara tersebut berasal dari Zimbabwe, Rwanda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan Zanzibar mewakili Tanzania.

Selain itu, sebanyak 11 menteri dari negara-negara Afrika telah menyatakan kesediaan untuk menjadi pembicara dalam Indonesia-Africa Forum 2024.

Kemudian, pada agenda hari ini, Senin (2/9/2024), Presiden Joko Widodo, menyambut tujuh kepala negara yang hadir dalam forum tersebut, mereka adalah Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi; Wakil Presiden Zimbabwe, dan Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi.

Kemudian, ada pula Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao; Perdana Menteri Eswatini, Russel Mmiso Dlamini; Presiden Liberia, Joseph Nyuma Boakai; Presiden Rwanda, Paul Kagame; dan Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo.

Berdasarkan siaran pers yang dirilis melalui laman Presiden RI, tampak Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, berfoto bersama 28 delegasi negara-negara yang hadir.

Sejarah & Tujuan Indonesia-Africa Forum

Sejarah Indonesia-Africa Forum tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 69 tahun silam. Pada tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin negara-negara yang baru saja merdeka di kota Bandung dalam Konferensi Asia Afrika.

Konferensi Bandung mengadopsi Dasa Sila Bandung, yang menggarisbawahi pentingnya memajukan kedaulatan, kemitraan yang setara, keadilan, kepentingan bersama, dan kerja sama. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar bagi Indonesia dalam mengupayakan hubungan yang kuat dengan Afrika.

Dikutip laman resminya, memahami potensi Afrika yang sangat besar dan kepentingan bersama yang signifikan antara kedua belah pihak, Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Afrika.

Kemudian pada tahun 2018, Indonesia menjadi tuan rumah Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-1. Forum ini menarik partisipasi dari 47 negara Afrika dan menghasilkan penandatanganan kesepakatan bisnis senilai USD 586,56 juta.

Selain itu, forum ini juga menandai momen penting dengan dibentuknya Perjanjian Perdagangan Preferensial dengan Mozambik dan Tunisia, pembentukan National Interest Account Indonesia untuk mendukung perdagangan dengan Afrika, serta peluncuran penerbangan langsung antara Indonesia dan Afrika dengan Ethiopian Air.

Hubungan antara Indonesia dan Afrika tetap kuat meskipun ada tantangan global yang membayangi, seperti pandemi COVID-19, perang, ketegangan geopolitik, kerawanan pangan, dan krisis energi.

Hubungan yang kuat antara kedua belah pihak ditunjukkan, antara lain, dengan pendirian Kedutaan Besar Indonesia di Kamerun baru-baru ini dan Kedutaan Besar Kenya, Tanzania, dan Rwanda di Indonesia.

Di tengah tantangan global, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan Afrika, dengan berpegang pada 'Semangat Bandung' atau ‘Bandung Spirit’ yang berfungsi sebagai pengingat abadi akan pengalaman sejarah bersama dan aspirasi untuk menentukan nasib sendiri, keadilan sosial, dan pembangunan ekonomi.

Prinsip-prinsip inti dari Semangat Bandung masih berlaku hingga saat ini, seiring dengan masih adanya ketidaksetaraan di antara negara-negara dan banyaknya negara berkembang yang berjuang untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan meningkatkan pembangunan.

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, negara dengan populasi terpadat keempat di dunia, dan anggota G-20, Indonesia siap untuk meningkatkan kerja sama dengan Afrika dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi.

Untuk memanfaatkan potensi kolaborasi tersebut, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Bali pada tanggal 1-3 September 2024.

Baca juga artikel terkait KTT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Edusains
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Beni Jo