Menuju konten utama

Kampanye SARA di Pilkada Sudah Tak Zaman

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai, kampanye dengan menggunakan isu yang bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan golongan) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) sudah tidak zaman.

Kampanye SARA di Pilkada Sudah Tak Zaman
Ilustrasi ANTARA FOTO/Tri SP

tirto.id - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai, kampanye dengan menggunakan isu yang bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan golongan) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) sudah tidak zaman.

Hal tersebut ditegaskan peneliti Formappi, Lucius Karus. Karena itu, ia mengingatkan agar para calon kepala daerah melakukan kampanye dengan santun dan tidak mengumbar kalimat atau slogan bernuasa SARA.

“Jika benar di Banten ada calon yang mengembuskan isu SARA untuk menjatuhkan lawan politik, maka calon itu sebenarnya sudah tidak layak dipilih,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Sebelumnya, beredar pemberitaan adanya salah satu bakal cagub Banten, Mulyadi Jayabaya melontarkan kalimat mengejutkan dengan memplesetkan nama sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abu Bakar, dengan singkatan "Asal Bukan Rano Karno".

Seruan Abu Bakar itu disampaikan Mulyadi Jayabaya di depan puluhan pengurus dan kader PPP Banten.

Menurut Lucius, kandidat yang dengan sengaja melemparkan isu berbau agama, sebenarnya ingin menutup ketidakmampuan dan kelemahan dia bersaing secara elegan dalam pilkada.

“Bersainglah secara elegan. Tunjukkan kemampuan bahwa Anda bisa membangun daerah lebih baik dari petahana. Bukan sebaliknya menghembuskan isu primordial yang sudah tidak zamannya lagi,” kata dia menagaskan. (ANT)

Baca juga artikel terkait FORMAPPI atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz