tirto.id - Kalender kesehatan bulan Oktober 2024 berisi sejumlah hari peringatan skala nasional dan internasional tentang berbagai topik kesehatan tertentu, termasuk di dalamnya ada Hari Osteoporosis Sedunia dan Hari Menopause Sedunia.
Tidak hanya itu, secara spesifik bulan Oktober juga dijadikan sebagai Bulan Kesadaran Sindrom Kematian Tiba-tiba pada Infant, Bulan Kesadaran Spina Bifida, dan Bulan Kesadaran Kanker Payudara.
Kemudian, pada bulan kesepuluh dalam kalender Masehi ini, diperingati pula Pekan Pencegahan Infeksi Internasional yang bertepatan pada 13 – 19 Oktober.
Berikut ini adalah daftar peringatan kesehatan yang jatuh pada Oktober 2024 dirangkum dari Kalender Kesehatan yang diterbitkan Kemenkes dan berbagai sumber lainnya.
- 5 Oktober: Hari Meningitis Sedunia dan Hari Berjalan Kaki Sedunia.
- 6 Oktober: Hari Cerebral Palsy Sedunia.
- 10 Oktober: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan Hari Penglihatan Sedunia.
- 12 Oktober: Hari Radang Sendi Sedunia.
- 13 Oktober: Hari Kesadaran Kanker Payudara Metastatik.
- 15 Oktober: Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia dan Hari Kesadaran Keguguran Kehamilan dan Kematian Infant.
- 18 Oktober: Hari Menopause Sedunia.
- 19 Oktober: Hari Tulang dan Sendi Pediatrik Sedunia.
- 20 Oktober: Hari Osteoporosis Sedunia.
- 22 Oktober: Hari Kesadaran Gagap Internasional.
- 24 Oktober: Hari Dokter Nasional.
- 26 Oktober: Hari Interseksual.
- 29 Oktober: Hari Psoriasis Sedunia dan Hari Stroke Sedunia.
- Pekan Pertama Oktober: Pekan Kesadaran Penyakit Mental.
- Pekan Ketiga Oktober: Pekan Pencegahan Infeksi Internasional.
- Pekan Terakhir Oktober: Pekan Perawatan Sistem Pernapasan dan Pekan Pita Merah.
Kapan Peringatan Hari Osteoporosis di Bulan Oktober?
Tahun ini, peringatan Hari Osteoporosis Sedunia jatuh pada Minggu, 20 Oktober 2024. Kampanye peringatan Hari Osteoporosis Sedunia 2024 mengusung tema “Say no to fragile bones” yang apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti “Katakan tidak pada tulang yang rapuh”.
Tema tersebut diusung oleh International Osteoporosis Foundation (IOF) dengan membawa semangat untuk mengakhiri kelambanan seputar kesehatan tulang dan mendesak orang-orang dari segala usia untuk menghargai dan melindungi tulang mereka.
Cleveland Clinic menulis, osteoporosis adalah penyakit yang melemahkan tulang. Penyakit ini membuat tulang menjadi lebih tipis dan kurang padat dari yang seharusnya. Orang dengan osteoporosis lebih mungkin mengalami patah tulang (fraktur tulang).
Tulang biasanya padat dan cukup kuat untuk menopang berat badan dan menyerap sebagian besar jenis benturan. Seiring bertambahnya usia, tulang secara alami akan kehilangan sebagian kepadatannya dan kemampuannya untuk tumbuh kembali (remodeling).
Bagi mereka yang menderita osteoporosis, tulang akan jauh lebih rapuh daripada yang seharusnya, dan jauh lebih lemah. Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita osteoporosis sampai osteoporosis menyebabkan patah tulang.
Kenapa 18 Oktober Diperingati Sebagai Hari Menopause?
Hari Menopause Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober berdasarkan kesepakatan International Menopause Society yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hari Menopause Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2009.
Tema peringatan Hari Menopause Sedunia 2024 adalah “Menopause Hormone Therapy” atau jika dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia berarti “Terapi Hormon Menopause”.
Peringatan ini didedikasikan untuk mendobrak tabu dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan wanita dengan meningkatkan kesadaran tentang gejala menopause dan pilihan dukungan yang tersedia.
Menopause adalah kondisi yang menandai berakhirnya masa reproduksi wanita. World Health Organization (WHO) mencatat, sebagian besar wanita di dunia mengalami menopause pada usia 45 hingga 55 tahun. Kondisi menopause ini menjadi bagian alami dari penuaan biologis.
Menopause disebabkan oleh hilangnya fungsi folikel ovarium dan penurunan kadar estrogen dalam darah. Wanita dianggap telah menopause secara alami jika selama 12 bulan berturut-turut tidak datang bulan atau menstruasi tanpa penyebab fisiologis atau patologis yang jelas dan bukan akibat intervensi klinis.
Perubahan hormonal yang terjadi selama menopause dapat menyebabkan berbagai gejala seperti hot flashes (sensasi panas yang tiba-tiba muncul), gangguan tidur, perubahan mood, peningkatan risiko osteoporosis, dan lain sebagainya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra