tirto.id - Kalender Jumat Kliwon tahun 2024 terdiri dari 10 hari. Hari pasaran Jumat Kliwon Januari hingga Desember 2024 jatuh pada 19 Januari sampai dengan 29 November 2024. Berikut daftar selengkapnya.
Jumat Kliwon merupakan kombinasi dari hari dalam penanggalan Jawa dan pasaran dalam Kalender Jawa. Ada sejumlah mitos yang dipercaya terjadi di hari tersebut, misal memuncaknya aktivitas gaib saat malam Jumat Kliwon.
Adapun terdapat pula sejumlah tradisi yang kerap dilakukan. Salah satunya adalah kegiatan ziarah kubur serta pembacaan doa kepada leluhur.
Lantas, bagaimana daftar lengkap hari Jumat Kliwon tahun depan? Apa saja mitos dan tradisi masyarakat ketika hari itu?
Kalender Jumat Kliwon 2024
Kalender Jumat Kliwon tahun 2024 pertama-tama jatuh pada 19 Januari 2024 atau 8 Rejeb 1957. Setiap bulan dalam penanggalan Masehi rata-rata terdiri dari satu hari yang termasuk pasaran Jumat Kliwon.
Kendati demikian, bulan April dan Desember 2024 mendatang tidak mempunyai hari Jumat Kliwon.
Berikut ini daftar tanggal yang termasuk Jumat Kliwon 2024, bulan Januari-Desember, berdasarkan Kalender Jawa.
Penanggalan Masehi | Penanggalan Jawa | Hari Pasaran |
19 Januari 2024 | 8 Rejeb 1957 | Jumat Kliwon Bulan Januari 2024 |
23 Februari 2024 | 13 Ruwah 1957 | Jumat Kliwon Bulan Februari 2024 |
29 Maret 2024 | 19 Poso 1957 | Jumat Kliwon Bulan Maret 2024 |
3 Mei 2024 | 24 Syawal 1957 | Jumat Kliwon Bulan Mei 2024 |
7 Juni 2024 | 30 Dzulkaidah 1957 | Jumat Kliwon Bulan Juni 2024 |
12 Juli 2024 | 5 Suro 1958 | Jumat Kliwon Bulan Juli 2024 |
16 Agustus 2024 | 10 Sapar 1958 | Jumat Kliwon Bulan Agustus 2024 |
20 September 2024 | 16 Mulud 1958 | Jumat Kliwon Bulan September 2024 |
25 Oktober 2024 | 21 Bakda Mulud 1958 | Jumat Kliwon Bulan Oktober 2024 |
29 November 2024 | 27 Jumadil Awal 1958 | Jumat Kliwon Bulan November 2024 |
Mitos Hari Jumat Kliwon
Hari Jumat Kliwon kerap dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai hari yang menyeramkan dan sifatnya yang keramat. Terdapat salah satu mitos yang menyebutkan kemunculan hantu atau makhluk halus pada hari tersebut.
Lantaran adanya perspektif ini, orang-orang merasakan ketakutan untuk melakukan aktivitas di malam hari. Mereka khawatir jika memaksakan diri keluar rumah, maka akan diganggu oleh makhluk gaib yang tak tampak.
Lebih dari itu, ada juga beberapa pihak yang menganggap hari pasaran Jumat Kliwon sebagai pertanda buruk. Ketika ada kejadian atau peristiwa tertentu, rujukan negatifnya langsung kepada hari yang sedang berlangsung.
Selain itu, terdapat pula yang meyakini Jumat Kliwon sebagai hari keramat. Aktivitas yang dilakukan mereka bervariasi, mencakup ziarah ke makam leluhur, menjalankan ritual-ritual mistis tertentu, hingga mandi kembang.
Sementara orang-orang yang meninggal pada Jumat Kliwon dipercaya baik nasibnya serta dihindari dari sejumlah siksaan kubur. Makam mereka pun diperlakukan istimewa, yakni dijaga agar tidak dicuri tali pocongnya atau kain kafannya.
Tradisi Jumat Kliwon
Dwi Rismalasari dan kawan-kawan dalam artikelnya di Indonesian Journal of Conservation (Vol. 11, No.2, 2022) menyebutkan tradisi kliwonan yang diadakan setiap Jumat Kliwon.
Tradisi Jumat Kliwon yang disebut kliwonan ini berbeda-beda kegiatannya. Sebut saja masyarakat Jawa Tengah kerap mengadakan ziarah kubur, pembersihan benda-benda pusaka (jamasan), mengadakan doa, dan pembacaan Surat Yasin.
Berhubungan dengan itu, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ada tradisi kliwonan yang secara rutin diselenggarakan. Sebagaimana dikutip dari Warisan Budaya Kemdikbud, budaya itu digelar untuk mengingat jasa leluhur lokal yang telah membangun tatanan peradaban di sana.
Berangkat dari pelaksanaan ritual-ritual tertentu untuk mengobati penyakit, kini tradisi itu berkembang mengikuti perubahan zaman. Tepatnya, berubah jadi pasar kliwonan yang diadakan setiap Kamis malam (malam Jumat kliwon).
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani