tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, kabar terkini soal Gunung Merapi hari ini, pada Selasa, 26 Januari 2021 pagi, mengeluarkan awan panas guguran satu kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.000 meter ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan guguran awan panas yang terjadi pada pukul 05.01 WIB itu memiliki tinggi kolom 400 meter dan tercatat di seismograph dengan amplitudo 25 mm berdurasi 104.08 detik.
"Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter (ke hulu Kali Krasak dan Boyong ) dengan tinggi kolom 400 meter di atas puncak," kata Hanik seperti dikutip Antara.
Selain itu, berdasarkan periode pengamatan sejak pukul 00.00 sampai 06.00 WIB pada hari ini, ada sekitar 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter yang mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan durasi 104.1 detik, 65 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-25 mm dan durasi 15.2-127 detik, satu kali gempa hibrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 6.3 detik, serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 12.7 detik.
Pengungsi Sudah Kembali Pulang
Untuk menghindari dampak letusan Gunung Merapi, warga lereng yang mengungsi di barak Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipulangkan pada hari ini, Selasa, 26 Januari 2021.
Keputusan itu, kata Camat (Panewu) Cangkringan Suparmono, akan tetapi dilakukan meskipun saat ini pemerintah daerah sedang memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Sesuai rencana awal, pengungsi di barak Glagaharjo hari ini tetap dipulangkan ke rumah masing-masing meskipun PPKM diperpanjang," kata Suparmono di Sleman.
Suparmono menegaskan, para pengungsi itu dipulangkan dari barak Glagaharjo ke Dusun Kalitengah Lor dengan memakai kendaraan milik warga.
"Pemulangan pengungsi ini menggunakan kendaraan milik warga Kalitengah Lor, ini lebih memudahkan untuk penerapan protokol kesehatan dan 3M daripada menggunakan kendaraan angkutan besar dan secara massal," kata Suparmono.
Saat ini, kata dia, ada 173 pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, utamanya adalah warga dalam kelompok rentan, termasuk warga lanjut usia. "Hari ini semua pengungsi dipulangkan ke rumah masing-masing di Dusun Kalitengah Lor," kata Suparmono.
Ia menjelaskan bahwa ternak milik pengungsi yang berada di kandang-kandang penampungan sudah dipulangkan lebih dulu. "Ternak milik warga pengungsi sudah dipulangkan dari kandang-kandang penampungan pada hari Minggu (24/1/2021)," katanya.
Editor: Agung DH