tirto.id - Keyword "apakah Gunung Merapi meletus lagi?" atau "kapan Gunung Merapi meletus?" muncul dalam pencarian di Google Trends hari ini, Rabu, 8 Desember 2021. Keyword itu muncul menjelang beberapa hari setelah erupsi Gunung Semeru.
Akan tetapi, berdasarkan laporan laman magma.esdm.go.id, situasi Gunung Merapi hari ini tidak mengeluarkan letusan, tetapi mengalami 27 kali gempa guguran, 2 kali gempa hembusan dan 1 kali gempa hybrid/fase banyak. Hal tersebut berdasarkan pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, Rabu (8/12/2021).
Sampai saat ini, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih berstatus Siaga Level III.
Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Kabar Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 21-29°C. Kelembaban 72-85%. Tekanan udara 567-718 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 35.8-145 detik.
- 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 14-16 detik.
- 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.88 detik dan lama gempa 9.1 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya