Menuju konten utama

Jurus Kementan Hadapi Ancaman El Nino

Kementan menyiapkan langkah menghadapi El Nino yang diprediksi mulai masuk ke Indonesia pada Agustus hingga September 2023.

Jurus Kementan Hadapi Ancaman El Nino
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kiri) memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat tentang pangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/3/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyiapkan langkah menghadapi El Nino yang diprediksi mulai masuk ke Indonesia pada Agustus hingga September 2023. Pertama, memetakan daerah sesuai dengan persediaan air yang memadai.

"Kementan dimintakan persis mana daerah yang masih hijau, berarti airnya sangat cukup. Oleh karena itu, harus di backup dengan upaya-upaya optimalisasi pertanaman dan upaya pengendalian lainnya," ujarnya, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Kedua memetakan daerah dengan zona kuning. Zona kuning diartikan dengan persediaan air masih ada namun tidak banyak.

"Daerah kuning artinya daerah airnya pas-pasan harus ada intervensi-intervensi terutama untuk mengendalikan air irigasi embung dan lain lain, dan kerja sama dengan daerah," jelas SYL.

SYL menambahkan, Kementan juga mempersiapkan daerah dengan varietas-varietas tahan air. "Kemungkinan disikapi dengan persiapan lumbung pangan khusus bagi daerah merah," katanya.

Terakhir, Kementan sudah mempersiapkan 6 provinsi yang akan menjadi penyangga utama El Nino.

"Daerah daerah yang kita berharap yang masih ada lahan gambutnya ada harus menjadi. Karena daerah situ masih daerah air," ucapnya.

Dari sisi ketersediaan komoditas, SYL memastikan stok beras masih tergolong aman. Sampai Juli ini, pemerintah masih menunggu panen beras diatas 800 ribu hektare.

"Stok beras kita aman sebenarnya, tapi kita tidak boleh pede. Sampai Juli ini kami punya panen di atas 800 ribu hektare, Agustus kita masih ada panen di atas 800 ribu hektare, overstock kita masih di atas 2 juta," jelasnya.

Selanjutnya, ketersediaan komoditas lain seperti ayam, saat ini masih terhitung sebanyak 3,7 juta.

"Tadi banyak dibicarakan soal ketersediaan ayam dan telur, dari data yang dimiliki, faktualisasi data yang ada, saya baru pulang dari 6 provinsi nih, ayam kita masih 3,7 juta, yang kita makan 3,6 artinya oke," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait ANTISIPASI EL NINO atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang