Menuju konten utama

Jumlah Pemudik Motor Menurun 11,4 Persen pada Lebaran 2019

Jumlah pemudik motor pada Lebaran 2019 menurun daripada tahun sebelumnya, salah satunya karena program mudik gratis dari pemerintah.

Jumlah Pemudik Motor Menurun 11,4 Persen pada Lebaran 2019
Pemudik sepeda motor melintas di Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Bakauheni, Bandar Lampung, Bandar Jaya, Lampung, Sabtu (1/6/2019). ANTARA FOTO/Ardiansyah.

tirto.id - Pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Lebaran tahun ini menurun. Hal ini berdasarkan data Pelaksanaan Angkutan Lebaran Tahun 2019 per Sabtu (8/6/2019) atau H+2.

“Jumlah pemudik menggunakan sepeda motor menurun sebesar 11,4 persen,” kata Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan, Imran Rasyid di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Minggu (9/6/2019).

Angka itu berbanding dengan periode yang sama tahun lalu. Imran menyatakan salah satu alasan penurunan ialah program ‘Mudik Gratis’ yang disediakan pemerintah.

“Mudik gratis menjadi penyebabnya, pemerintah memprogram hal tersebut setiap tahun. Program itu juga berdampak mengurangi kecelakaan pengendara motor,” jelas Imran.

Penurunan pemudik menggunakan motor ini juga karena teknis perjalanan dan pengangkutan si roda dua.

“Jadi motor dikirim ke lokasi tujuan, sementara pemiliknya menggunakan mudik gratis. Itu juga penyebab terjadi penurunan,” terang Imran.

Kesadaran masyarakat untuk aman dan selamat dalam perjalanan, juga menjadi faktor keinginan masyarakat untuk mengikuti mudik gratis.

Imran menyatakan keselamatan nyawa pemudik lebih penting penting dari gelontoran dana yang dirogoh pemerintah untuk program tersebut.

Meski dinilai berhasil menggaet masyarakat, lanjut Imran, program mudik gratis perlu disosialisasikan lebih intens agar tidak terjadi kekosongan penumpang.

“Masih ada masyarakat yang belum mengetahui soal program ini, harus lebih sering sosialisasi,” kata dia.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno berpendapat mudik gratis yang diselenggarakan pada lebaran 2019 ini perlu dievaluasi lantaran para pemudik yang menggunakan program urang mendapat perhatian yang cukup baik saat akan diberangkatkan dari area terbuka yang menjadi titik kumpul.

“Mudik gratis dengan bus harus dievaluasi lagi. Selama ini pemberangkatan dari lapangan terbuka dengan upacara resmi,” ucap Djoko saat dihubungi reporter Tirto pada Rabu (5/6/2019).

"Memang untuk sekali pemberangkatan bisa memberangkatkan puluhan bus. Akan tetapi sebenarnya masih meninggalkan sejumlah persoalan, seperti pemudik menunggu lama setidaknya dua jam, tidak ada ruang tunggu peneduh,” sambung Djoko.

Ia menambahkan penyelenggaraan mudik gratis seharusnya dapat memanfaatkan terminal bus yang sudah ada seperti terminal Pulo Gebang yang memiliki kapasitas luas untuk menampung bus.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra