tirto.id - Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah anggapan Direktur Kedai Kopi Institute, Hendri Satrio yang menganggap gagasan Prabowo kurang menyentuh persoalan rakyat.
"Justru gagasan-gagasan beliau selalu pro masa depan dan solutif," kata Dahnil saat dihubungi, Senin (22/10/2018).
Salah satu pandangan Prabowo yang menurutnya visioner dan solutif, adalah ketika lima tahun lalu menyebut kebocoran ekonomi Indonesia mencapai 30 persen.
Saat itu, kata Dahnil, pandangan Prabowo menjadi bahan caci maki. Namun, menurutnya, ternyata fakta saat ini Indonesia mengalami kebocoran di pelbagai sektor ekonomi.
Gagasan lain, kata Dahnil, terkait program Revolusi Putih yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, gagasan yang merupakan gerakan penyediaan protein untuk anak-anak dan para ibu itu sudah dijalankan Prabowo sejak 10 tahun lalu.
Sebelumnya, konsultan politik dari lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, menilai Prabowo harus menunjukan kelebihannya dibanding Jokowi. Misalnya dengan menyampaikan segala hal yang lebih dekat dengan calon pemilih.
Tak hanya gagasan-gagasan besar namun juga gagasan yang lebih menyentuh persoalan hidup rakyat banyak.
Hendri mengatakan, kondisi 2014 dengan 2019 sudah jauh berbeda. Dulu kursi petahana tidak ada, namum saat ini Jokowi adalah petahana.
Oleh karena itu sebagai penantang petahana, Prabowo dinilai perlu menonjolkan sisi-sisi yang lebih nyata. Hal ini penting agar para swing voters tertarik memilih Prabowo.
"Bagi swing voters akan lebih mudah menilai yang sudah diberikan kesempatan apa hasilnya, yang belum diberikan kesempatan kemudian mau ngapain?" kata Hendri, dalam senuah acara diskusi di Jakarta Minggu (21/10/2018).
"Jadi pesan komunikasi Pak Prabowonya harus diubah. Kalau hanya gitu-gitu aja, 'kekayaan negeri harus bisa dinikmati oleh anak negeri', orang akan bingung, mungkin males pada akhirnya karena tidak ada solusi yang lebih presisi gitu," sambung dia.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora