tirto.id - Menteri ESDM Ignasius Jonan menargetkan seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) akan menggunakan dua bahan bakar (hybrid) dalam dua tahun ke depan.
Menurut Jonan, semua PLTD akan diarahkan memadukan bahan bakar gas dengan sumber energi baru dan terbarukan, seperti tenaga surya atau BBM berbahan 100 persen minyak sawit (CPO).
"[Bahan Bakar] Minyak dieselnya ini diganti CPO. Jadi pembangkit listrik pakai minyak sawit," kata Jonan dalam Forum Diskusi Energi untuk Kedaulatan Negeri di Soehana Hall Energy Building SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Jonan menambahkan skema tenaga hybrid itu bisa digunakan di PLTD-PLTD milik PT PLN (Persero) yang berkapasitas 1.800 Mega Watt (MW).
"PLN kan operasikan 1.800 MW, diesel kecil-kecil. Dua tahun ini kalau bisa dibuat hybrid, mungkin pakai PLTG [pembangkit listrik tenaga gas] dan PLTS [pembangkit listrik tenaga surya]," jelas dia.
Pemerintah saat ini sedang berupaya meningkatkan penggunaan CPO untuk bahan bakar. Pasalnya, produksi sawit pada 2018, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), melimpah yaitu 47,43 juta ton.
Di sisi lain, ekspor sawit sedang terancam menurun karena pembatasan di Eropa. Sebab, industri sawit dinilai Uni Eropa tidak ramah lingkungan.
Jonan mengatakan pemerintah sedang mendorong produksi BBM solar berbahan sawit 100 persen (b100) dan D100 (olahan CPO untuk bahan avtur).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom