Menuju konten utama

Jokowi Suntik Modal Rp6 Triliun ke Wika untuk PSN

Tambahan modal untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perseroan dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional.

Jokowi Suntik Modal Rp6 Triliun ke Wika untuk PSN
Logo Wijaya Karya. wikimedia Commons/fair use

tirto.id - Presiden Joko Widodo resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemberian tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) sebesar Rp6 triliun. Tambahan modal untuk Wijaya Karya (WIKA) tersebut tertuang melalui PP Nomor 15 Tahun 2024 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk yang ditetapkan di Jakarta pada 28 Maret 2024.

Dalam salinan PP dijelaskan pemerintah memberikan tambahan modal untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perseroan dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional melalui penerbitan saham baru. Pemberian modal tambahan dari negara ke dalam modal saham WIKA juga dilakukan untuk mempertahankan komposisi kepemilikan saham negara pada perseroan.

Penambahan modal negara yang diberikan kepada WIKA bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 dengan besaran paling banyak Rp6 triliun.

"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar paling banyak Rp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah)," demikian kutipan dalam Pasal 2 PP tersebut dikutip dari Antara, Senin (1/4/2024).

Dalam beleid tersebut, disebutkan besarnya nilai penambahan PNM ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Dikutip dari laman Wika, PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,17 Triliun per Februari 2024, perolehan ini mengalami peningkatan sebesar 51,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 53,7%, disusul EPCC, industri dan properti dan investasi.

Berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian besar berasal dari sektor BUMN dan Pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress. Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya menyampaikan bahwa raihan kontrak ini menandakan awal yang baik untuk menjalani tahun 2024.

Baca juga artikel terkait WIKA

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin