Menuju konten utama

Jokowi Singgung Pentingnya Air Usai Pulang dari Afrika

Presiden Jokowi menuturkan masyarakat sering tidak merasa pentingnya air.

Jokowi Singgung Pentingnya Air Usai Pulang dari Afrika
Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR 2023, Selasa 16/8/2023.foto/Dokumen Pusat DPR RI/Faisal

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang, Kota Binjai, Jumat (25/8/2023). Dalam sambutannya, Jokowi sempat curhat pentingnya air untuk negara setelah menjalani kegiatan kenegaraan di Afrika.

"Saya bisa merasakan begitu pentingnya air setelah kemarin 4 hari di Afrika. Kita ini sering tidak merasa betapa pentingnya air karena kita tidak pernah merasa kekurangan air, enggak pernah kekurangan air, jadi enggak pernah merasa betapa pentingnya itu air," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi berharap dengan adanya SPAM tersebut bisa menyambungkan aliran air kepada masyarakat. Dia menuturkan aliran ini mampu mengalir hingga 88 ribu saluran rumah tangga.

"Kalau di jiwakan bisa 440 ribu jiwa, sangat besar sekali," kata Jokowi.

Sementara itu, Jokowi membeberkan proyek SPAM ini menelan anggaran hingga Rp948 miliar. Pembangunan SPAM dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota. Dia juga mengapresiasi kerja sama antar-semua pihak di pemerintahan.

Kemudian, dia juga mengatakan, kapasitas SPAM bisa mencapai 1.100 liter per detik. Jokowi juga meresmikan Jembatan Aik Tanok Wonggo sepanjang 294 meter di Samosir dan menelan anggaran Rp157 miliar.

Sebagai informasi, Jokowi baru saja selesai melakukan kunjungan kerja di Afrika. Dalam kurun waktu 4 hari, Jokowi berkunjung ke empat negara, yakni Republik Kenya, Republik Persatuan Tanzania, Republik

Mozambik dan terakhir Afrika Selatan.

Dalam kunjungan ke Kenya, Tanzania dan Mozambik, Jokowi bertemu dengan para kepala negara. Dia juga membawa sejumlah kesepakatan kerja seperti perjanjian perdagangan hingga investasi.

Sementara itu, dalam kunjungan ke Afrika Selatan, Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta dunia bersatu untuk menghadapi masalah global. Dia pun mendorong kerja sama secara setara dan tidak boleh ada diskriminasi perdagangan.

Baca juga artikel terkait SPAM atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin