Menuju konten utama

Jokowi Sebut 99 Persen Karhutla karena Ulah Manusia

Jokowi meminta aparat untuk tidak pandang bulu melakukan penindakan secara hukum.

Jokowi Sebut 99 Persen Karhutla karena Ulah Manusia
Petugas gabungan dari Polri, TNI, BPBD dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Kota Pekanbaru berusaha memadamkan bara api yang membakar lahan gambut di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebut 99 persen kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia akibat ulah manusia. Atas dasar itu, Jokowi meminta aparat penegak hukum untuk tidak pandang bulu melakukan penindakan.

"Kiita tahu bahwa 99% kebakaran hutan karena ulah manusia, baik disengaja maupun karena kelalaian. Oleh sebab itu, penegakan hukum harus tegas dan tanpa kompromi untuk menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Jokowi meminta jajarannya untuk responsif dalam penanganan karhutla. Sebab, menurutnya wilayah Indonesia akan memamasuki musim kemarau pada Agustus mendatang.

Jokowi memaparkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut 17 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada April, 38 persen pada mei, dan 27 persen pada Juni.

"Kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di bulan Agustus. Kita memiliki persiapan paling nggak satu bulan," kata dia.

Jokowi meminta ada manajemen lapangan yang tepat dalam penanganan Karhutla. Ia ingin titik api (hotspot) bisa dimonitor dengan baik menggunakan teknologi.

"Saya lihat kemarin di Riau sangat bagus memberikan sebuah contoh dan saya sudah melihatnya langsung. Itu bisa menggambarkan situasi di lapangan secara rinci dan detail," ujar Jokowi

"Saya kira, kalau seluruh wilayah yang rawan kebakaran ini bisa dibuat seperti itu. Saya kira pengawasan akan lebih mudah," imbuhnya.

Jokowi juga menuntut peran Babinsa, Babinkamtibmas dan kepala desa untuk mencegah karhutla.

"kalau [api] masih kecil bisa kita selesaikan akan lebih efektif, lebih efisien, daripada sudah membesar baru kita pontang-panting," kata dia.

Jokowi juga meminta jajarannya menata ekosistem gambut secara konsisten. Ia optimistis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG), dan Kementerian PUPR bisa menjaga tinggi muka air tanah. Gambut tetap basah lewat metode sekat kanal, embung, dan teknologi lainnya.

Rapat terbatas terkait penanganan karhutla ini dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Baca juga artikel terkait KASUS KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan