tirto.id - Presiden Joko Widodo memamerkan sejumlah pencapaian pemerintah kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan para kader partai banteng saat HUT PDIP ke-49. Capaian yang disebut Jokowi mulai dari vaksinasi COVID-19 hingga prestasi sebagai bagian G20.
Dari sisi vaksinasi dan penanganan kesehatan, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada PDIP yang ikut membantu dalam proses kebijakan dalam menghadapi tantangan sulit. Ia pun memamerkan upaya Indonesia yang berhasil menekan kasus dari 56 ribu kasus per hari menjadi 529 kasus per hari per 9 Januari 2022. Ia juga memamerkan capaian vaksinasi Indonesia yang tembus 288 juta dosis.
“Sebanyak 288 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada rakyat kita. Dosis pertama mencapai 81% dan dosis kedua telah mencapai 56% dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70%. Ini juga perlu kita syukuri,” kata Jokowi saat HUT ke-49 PDIP yang dihadiri secara daring dari Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).
Capaian kedua, Jokowi memamerkan angka stunting Indonesia yang kini 24,4 persen atau turun dari angka 37,2 persen pada 7 tahun lalu.
Ketiga, Jokowi memamerkan upaya pemerintah di sektor pendidikan. Ia menyampaikan program Kartu Indonesia Pintar sudah menyentuh 21 juta siswa dengan anggaran Rp11 triliun pada 2021. Lalu ada sekitar 1,1 juta mahasiswa berkuliah dengan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah per 2021 dengan total anggaran Rp9,4 triliun.
Pemerintah juga menyiapkan program SDM unggul lewat program kampus merdeka dan merdeka belajar. Ia menargetkan ada kenaikan peserta yang magang di perusahaan besar dan bersertifikat.
“Kita juga bersyukur memiliki Kampus Merdeka, memiliki Merdeka Belajar dalam rangka menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama. Tahun yang lalu 50.000 peserta dan tahun ini kita targetkan 150 ribu peserta di mana 40% dari peserta magang adalah talenta-talenta digital yang ingin kita siapkan," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan, perbaikan di sektor kesehatan dan pendidikan telah membuat human capital index Indonesia naik dari 0,52 di tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2020. Pemerintah juga terus berupaya pembumian Pancasila dan menjaga toleransi lewat Badan Pengelolaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Jokowi juga memamerkan pencapaian pemerintah yang sudah mengalokasikan dana desa sejak 2015-2021. Ia sebut pemerintah mengalokasikan total Rp400,1 triliun sejak 2015 untuk pembangunan desa selain fokus pada pembangunan infrastruktur besar seperti tol dan pelabuhan. Uang tersebut dialokasikan untuk pembangunan jalan desa, pasar, embung hingga irigasi dan jembatan di seluruh Indonesia.
Ia pun memamerkan hasil keuntungan dari pelarangan ekspor bahan mentah dan program hilirisasi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melaporkan Indonesia menerima uang hingga 21 miliar dolar AS atau 280 triliun dari penghentian ekspor nikel. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspor nikel mentah yang hanya membawa keuntungan Rp25 triliun.
Terakhir, Jokowi menyampaikan pemerintah mendapatkan peran sebagai keketuaan G20. Jokowi memastikan Indonesia akan terus berjuang membangun tata kelola kesehatan dan ekonomi yang lebih adil sesuai di masa kepemimpinan Bung Karno.
“Indonesia akan terus berjuang untuk membangun tata kelola kesehatan, tata kelola ekonomi dunia yang lebih adil, yang lebih kokoh dalam menghadapi ketidakpastian dan kompleksitas masalah yang semakin banyak di dunia. Kita akan mengulang dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia yang dulu pernah dilakukan oleh presiden pertama kita Bung Karno," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz