tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan bakal dimulai pada tahun ini.
Namun, Basuki membantah bila pembangunan tersebut dikaitkan dengan tahun politik. Sebab, pembangunan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
"[pembangunan tersebut] Seperti yang sudah dicanangkan Pak Presiden," kata Basuki saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
Pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan, menurut Basuki, tak lepas dari upaya pemerintahan Joko Widodo untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Di samping itu, peningkatan kapasitas infrastruktur jalan tol juga perlu dilakukan.
"Saya ingin meningkatkan kapasitas dan pemerataan pembangunan. Tol Purbaleunyi [Purwakarta-Cileunyi] itu tidak sampai 5 tahun sudah macet," tuturnya.
Ruas pertama yang bakal diprioritaskan pembangunannya adalah Cileunyi-Garut Tasikmalaya (Cigatas). Basuki mengatakan, panjang ruas tol tersebut bakal membentang sepanjang 80 km membentang di sisi selatan Pulau Jawa.
Nantinya, ruas tol dari Tasikmalaya itu bakal menyambung ke arah Cilacap dan Yogyakarta, lalu berlanjut ke Solo dan mengikuti tol eksisting yang sudah tersedia hingga ke area Jawa Timur.
"Tol Trans Jawa yang sekarang antara Surabaya-Solo, antara Ngawi dan Nganjuk sudah masuk proposal-proposal kawasan industri di sekitarnya," ujar Basuki.
Namun demikian, Basuki menyebut bahwa Kementerian PUPR masih menggodok penentuan lokasi proyek jalan tol tersebut. "Kita sambil mengusulkan Penlok (penentuan lokasinya), juga persiapan untuk tender," imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah juga sudah mulai memberlakukan tarif enam ruas baru Tol Trans Jawa. Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Hery Trisaputra Zuna, tarif yang diberlakukan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan rasionalisasi tarif.
“Tarif sudah sesuai ketentuan rasionalisasi tarif yaitu pertama, untuk ruas yang baru operasi tarif tol awal golongan I maksimal Rp 1.000/km. Kedua, besaran tarif kendaraan golongan II dan III adalah 1,5 kali dari golongan I dan untuk golongan IV dan V adalah dua kali dari golongan I,” kata Hery dalam keterangan tertulisnya.
Dengan tersambungnya Tol Trans Jawa ini, kata Hery, diharapkan akan dapat meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa.
“Dengan tersambungnya tol Trans Jawa ini, banyak manfaat yang bisa diterima oleh pengguna tol, terutama adalah berkurangnya waktu tempuh dan biaya operasional kendaraan seperti bahan bakar,"ujar Hery.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto